Mohon tunggu...
Remegises Danial Y Pandie
Remegises Danial Y Pandie Mohon Tunggu... Editor - Editor

Saya adalah orang yang suka dengan tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dinamika Kompleks Hubungan antara Agama dan Budaya dalam Masyarakat Sosial Indonesia: Pemahaman, Tantangan dan Peran Pendidikan

10 Desember 2023   08:45 Diperbarui: 10 Desember 2023   08:49 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan tidak akan berkembang, jika budaya masa lalu masih yang utama. (sumber gambar: Penelitian di Desa Boti, Kab. TTS, 2022: Remegises Pandie)

            Ketiga Seni dan Ekspresi Budaya. Seni dan ekspresi budaya juga sering kali diwarnai oleh nilai-nilai agama. Agama dapat menjadi sumber inspirasi untuk seni rupa, musik, tari, dan literatur. Lukisan-lukisan dengan tema agamawi, misalnya, sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan religius atau moral kepada masyarakat. Musik dan tari yang digunakan dalam upacara keagamaan menjadi simbol ekspresi spiritualitas dan koneksi dengan hal yang lebih tinggi. Begitu pula dengan literatur, banyak teks-teks suci dari berbagai agama memiliki pengaruh yang mendalam dalam pengembangan sastra, baik sebagai bahan referensi maupun sumber inspirasi bagi karya-karya sastra.

            Keempat Bahasa dan Komunikasi. Agama juga memiliki pengaruh pada perkembangan bahasa dan cara komunikasi. Banyak ungkapan, kata-kata, dan frasa dalam bahasa-bahasa tertentu berasal dari terminologi agama atau memiliki konotasi spiritual. Bahasa sering digunakan untuk merayakan atau menghormati nilai-nilai agama, serta untuk mengartikulasikan keyakinan dan pengalaman spiritual. Contohnya, dalam bahasa Inggris, istilah-istilah seperti "Godspeed" (kecepatan Tuhan) dan "blessing" (berkat) memiliki akar religius dan merujuk pada kehadiran agama dalam budaya.[10]

            Pada akhirnya, pengaruh agama dalam budaya adalah fenomena yang kompleks dan saling terkait. Agama tidak hanya memberikan arahan moral dan etika, tetapi juga membentuk praktik-praktik sosial, tradisi, seni, dan bahasa dalam suatu budaya. Pengaruh ini dapat melahirkan identitas budaya yang unik dan menjadi titik sentral dalam menjaga warisan budaya suatu masyarakat

Budaya dalam Kerangka Agama 

            Budaya dalam kerangka agama merujuk pada cara agama mempengaruhi dan membentuk berbagai aspek kehidupan dan praktik masyarakat. Agama memiliki pengaruh yang mendalam terhadap budaya, karena nilai-nilai, norma, kepercayaan, ritual, dan tradisi agama sering kali tercermin dalam cara orang berpakaian, berbicara, berinteraksi, menciptakan seni, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Budaya dalam kerangka agama tidak hanya mencakup aspek-aspek yang jelas terlihat seperti ritual dan perayaan, tetapi juga meresap ke dalam cara orang berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Agama dan budaya saling berdampingan, saling memengaruhi, dan membentuk identitas kolektif suatu masyarakat.

            Budaya dan agama sering kali saling mempengaruhi dan membentuk satu sama lain, menciptakan identitas dan pandangan dunia yang khas bagi komunitas yang bersangkutan. Budaya dalam kerangka agama sangat kompleks dan beragam, dengan pengaruh yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Budaya ini terus berkembang seiring waktu, dipengaruhi oleh perubahan sosial, teknologi, dan interaksi antarbudaya. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman agama dan budaya. Keragaman ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk agama, budaya, bahasa, adat istiadat, seni, dan tradisi. Keragaman agama dan budaya di Indonesia adalah salah satu kekayaan nasional yang penting dan perlu dihormati serta dijaga. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk memelihara harmoni antara berbagai kelompok agama dan budaya melalui kebijakan multikulturalisme.[11]

Tantangan Hubungan Agama dan Budaya 

            Hubungan antara agama dan budaya sering kali kompleks dan dapat menimbulkan berbagai tantangan. Meskipun hubungan antara agama dan budaya memiliki potensi positif, juga ada tantangan yang perlu diatasi. Berikut beberapa tantangan utama dalam hubungan antara agama dan budaya:

  • Konflik Nilai dan Keyakinan. Budaya dan agama bisa memiliki nilai-nilai dan keyakinan yang berbeda-beda. Perbedaan ini bisa menyebabkan konflik, terutama jika nilai-nilai agama bertentangan dengan praktik budaya tertentu. Misalnya, suatu budaya mungkin memiliki tradisi yang bertentangan dengan ajaran agama tertentu.
  • Asimilasi dan Identitas. Beberapa budaya mungkin merasa terancam oleh pengaruh agama baru yang datang. Asimilasi budaya dalam agama baru bisa mengancam identitas budaya asli, dan ini bisa menimbulkan perasaan ketidaknyamanan atau resistensi dalam masyarakat.
  • Perubahan Sosial. Masuknya agama baru ke dalam budaya dapat memicu perubahan sosial yang signifikan. Ini bisa mencakup perubahan dalam norma-norma perilaku, peran gender, dan struktur masyarakat secara keseluruhan. Tantangan ini bisa muncul ketika agama mengubah dinamika budaya yang sudah mapan.
  • Fanatisme Agama dan Konflik. Fanatisme agama bisa menjadi sumber konflik antarbudaya dan antaragama. Tindakan ekstrem yang didorong oleh keyakinan agama tertentu bisa mengancam kerukunan budaya dan menciptakan ketegangan dalam masyarakat.
  • Interpretasi Agama. Agama seringkali dapat diartikan dengan beragam cara. Tafsir yang berbeda-beda mengenai ajaran agama bisa menghasilkan pandangan yang kontradiktif, bahkan di dalam budaya yang sama. Ini bisa menciptakan kebingungan atau perselisihan dalam masyarakat.
  • Modernisasi dan Globalisasi. Proses modernisasi dan globalisasi bisa membawa perubahan besar dalam budaya dan agama. Pengaruh dari luar dapat merubah cara masyarakat memandang nilai-nilai tradisional agama dan budaya mereka, kadang-kadang dengan cepat dan drastis.
  • Keterbatasan Sumberdaya. Beberapa budaya mungkin memiliki keterbatasan sumberdaya untuk menjaga tradisi agama mereka. Ini bisa mengakibatkan berkurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama, sehingga mengancam kelangsungan tradisi budaya.
  • Dilema Etis. Terkadang, budaya dan agama bisa memunculkan dilema etis yang rumit. Misalnya, tradisi budaya tertentu mungkin melibatkan praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan atau hak asasi manusia, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana menyikapi hal tersebut.
  • Integrasi Sosial. Agama dan budaya dapat menjadi faktor penting dalam integrasi sosial, terutama di masyarakat yang beragam. Tantangan muncul ketika ada gesekan antara kelompok-kelompok agama dan budaya yang berbeda dalam upaya untuk menciptakan harmoni dan kerukunan.[12],[13]

            Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, penting untuk mendorong dialog terbuka, saling pengertian, dan menghormati perbedaan. Mengedepankan pendidikan tentang agama dan budaya, serta mempromosikan toleransi, dapat membantu membangun hubungan yang lebih harmonis antara agama dan budaya. Toleransi membutuhkan proses penerapan dan membutuhkan waktu yang lama. Proses tersebut dapat dilakukan dalam lingkungan pendidikan formal maupun nonformal. Dalam proses pendidikan formal, toleransi dapat dilakukan di lingkungan sekolah melalui budaya sekolah dan pembelajaran di kelas. Biasanya guru menyampaikan dan memberikan contoh sikap toleran dan perilaku intoleran seseorang. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang memberikan penjelasan dan pemahaman tentang sikap toleransi. Selain itu, dalam pendidikan nonformal, proses transformasi nilai-nilai toleransi dilakukan di lingkungan masyarakat dan juga lingkungan keluarga.

Pentingnya Pendidikan dan Dialog Antar Agama 

            Untuk menjaga keseimbangan yang positif antara agama, budaya dan pendidikan yang mengedepankan pemahaman lintas budaya dan interaksi antaragama menjadi sangat penting. Melalui pendidikan, masyarakat dapat lebih memahami keragaman dan membangun toleransi serta penghargaan terhadap perbedaan. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, pendekatan inklusif terhadap berbagai agama dan keyakinan telah menjadi bagian integral dari identitas nasional Indonesia. Hal ini mencerminkan semangat untuk membangun masyarakat yang berlandaskan pada toleransi, kerukunan, dan persatuan di tengah keragaman. Oleh karena itu, Pendidikan tentang keragaman agama dan budaya dimulai dari tingkat sekolah. Mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan sejarah budaya Indonesia adalah langkah penting dalam membentuk generasi yang paham akan keberagaman.[14]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun