Mohon tunggu...
Christopher Reinhart
Christopher Reinhart Mohon Tunggu... Sejarawan - Sejarawan

Christopher Reinhart adalah peneliti sejarah kolonial Asia Tenggara. Sejak 2022, ia merupakan konsultan riset di Nanyang Techological University (NTU), Singapura. Sebelumnya, ia pernah menjadi peneliti tamu di Koninklijke Bibliotheek, Belanda (2021); asisten peneliti di Universitas Cardiff, Inggris (2019-20); dan asisten peneliti Prof. Peter Carey dari Universitas Oxford (2020-22).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perputaran Aneh Distribusi Pendapatan Kita dan Bandingannya pada Masa Klasik

14 Januari 2020   22:51 Diperbarui: 16 Januari 2020   10:58 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, sangat mungkin bahwa uang yang dimiliki orang yang membeli makanan tadi hanya cukup untuk membeli makanan di hari itu saja. Ini adalah akibat dari pola pikir yang melihat diri sebagai lembaga distribusi pendapatan.

Daftar Sumber

  • Boechari, 2012. Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
  • Coedes, G., 2015. Asia Tenggara Masa Hindu-Buddha. Jakarta: KPG, EFEO, Forum Jakarta-Paris, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
  • Coedes, G., Damais, L.-C., Kulke, H. & Manguin, P.-Y., 2014. Kedatuan Sriwijaya. Depok: Komunitas Bambu.
  • Scott, James C. 1994. Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.
  • Vlekke, B. H. M., 2016. Nusantara: Sejarah Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
  • Wolf, Eric R. 1985. Petani: Suatu Tinjauan Antropologis. Jakarta: CV. Rajawali.
  • Wolters, O. W., 1979. Studying Srivijaya. Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society,Vol. 52, No. 2, pp. 1-32.

Penulis

C. Reinhart adalah asisten peneliti pada Departemen Sejarah Universitas Indonesia dengan fokus pada Sejarah Kuno dan Sejarah Kolonial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun