Mohon tunggu...
regional jambi
regional jambi Mohon Tunggu... Jurnalis - regional jambi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Djohan Chaniago

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap Wanita sebagai Ibu Rumah Tangga

7 Februari 2022   03:57 Diperbarui: 7 Februari 2022   05:05 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah makan siang, sang istri bisa membuang waktu selama beberapa jam, untuk tidur siang. Sekitar pukul 16.00 sang istri bangun dan mandi, menghias diri dengan berpakayan bersih. Untuk menyambut kedatangan suami pulang dari kerja.

Setelah beberapa saat suami tiba dan duduk di rumah, sang istri wajib mempersiapkan air untuk minumnya, apakah itu air putih, tea, ataupun kopi. Kalau ada cemilan, sekalian disajikan diatas meja, untuk suami. Setelah suami mandi sore, tawarkanlah untuk makan sore atau makan malam.

Pakayan suami dan anak, serta piring, mangkok yang kotor, disusun saja pada tempatnya, untuk dicuci pada pagi harinya. Sementara itu, setelah suami dan anak selesai makan, sang istri wajib mendampingi suami, apakah menonton TV diruang tamu, atau ngobrol bersama keluarga, sebelum tidur malam.

Sebagai ibu rumah tangga, harus bisa menyesuaikan dengan keadaan, dalam mengatur untuk belanja dapur ataupun untuk permakan keluarga dalam kesehariannya, sesuai dengan jumlah uang yang diterima dari suaminya, agar tidak menumk hutang diwarung.

Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh kaum ibu dalam berbelanja untuk kebutuhan makan di rumah tangga,   khususnya bagai penghasilan suami yang terbatas.

Diantaranya yang diutamakan berupa ; 1. Beras, 2. Sayur, 3. Lauk, seperti ikan ataupun telur, 4. Sambal. Dari bahan bako tersebut dapat dibuat secara berpariasi. Misalnya untuk hari ini sambal tumis, esok harinya dibuat sambal mentah. Maksudnya agar makannya tidak menjadi bosan.

Kalau bisa kaum ibu jangan sampai berhutang diwarung, untuk kebutuhan makan minum keluarganya. Lebih baik belanjalah sesuai dengan kemampuan uang yang ada, agar tidak menjadi beban pikiran bagi kaum ibu untuk membayarnya.

Dari itu, sebelum berbelanja diwarung. Alangkah baiknya kalau dirincikan terlebih dahulu apa yang akan dibeli untuk permakan hari ini, dan jangan dipikirkan tentang selera makan yang enak-enak. Kalau keadaan uang untuk belanjanya masih terbatas.

Karena itu gunakan prinsip, yang penting bisa makan, perut kenyang, tidak masuk angin. Terkecuali sewaktu-waktu ada uang lebih, baru ikuti selera makan yang diinginkan enak-enak  itu seperti apa.

Memaksakan kehendak, diluar dari kemampuan suami, tentu akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Dari itu, dalam kehidupan berumah tangga, suami istri harus saling memahami dan memaklumi, serta menghindari dari hal-hal semacam itu, demi keharmonisan rumah tangga.

Sebagaimana perlu dipedomani, dalam pepatah mengatakan ; " Biar hidup sederhana, asalkan terhormat. Untuk apa hidup nampak kaya kalau terhina" karena barang-barang mewah yang ada didalam rumahnya hasil dari menghutang. Setiap waktu ditagih oleh pemilik barang. Kalau lebih dari waktu belum membayar hutangnya, maka barang tersebut akan disita oleh pemilik barang (Djohan Chaniago).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun