"Selain biaya lingkungan karena membuang masker wajah, orang harus mempertimbangkan untuk membuangnya dengan aman," jelas Jason Alexander, pendiri perusahaan sosial Rubbish Walks.
3. Jangan memakai sarung tangan sekali pakai dan batasi penggunaan tisu
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, tidak cukup bukti untuk merekomendasikan penggunaan sarung tangan secara teratur sebagai tindakan pencegahan dalam konteks Covid-19.
"Apa gunanya sarung tangan? Saat kamu berjalan-jalan di supermarket, kamu dapat dengan mudah menyentuh hidung, mulut dan mata dengan tangan yang bersarung tangan," kata Profesor Sally Bloomfield, profesor kehormatan di London School of Hygiene and Tropical Medicine.Â
Sarung tangan menghasilkan limbah lingkungan ekstra dan mencuci tangan secara teratur adalah cara yang tepat. Ini juga berlaku untuk tisu basah, "Tisu basah tidak dapat di daur ulang," kata juru bicara Lembaga Konservasi Laut.
4. Hindari cangkir kopi sekali pakai dengan segala cara
Meski ada pernyataan yang dikoordinasikan oleh Greenpeace dan ditandatangani oleh ahli virologi, ahli epidemiologi, ahli biologi, akademisi, ahli kimia dan dokter yang menyarankan cangkir, botol dan toples yang dapat digunakan dengan aman tanpa menyebarkan virus, sebagiam besar rantai besar mempertahankan kebijakan baru mereka.
Buat kopimu di rumah, kunjungi jaringan toko yang menerima mug yang dapat digunakan kembali atau mungkin pertimbangkan untuk melewatkan kopi itu hari ini.
5. Pertimbangkan kembali caramu berbelanja dan memesan makanan
Bagi banyak orang membeli bahan makanan secara online dan mengirimkannya telah menyelamatkan hidup, tetapi untuk beberapa seperti supermarket, restoran dan takeawa, hal ini mungkin telah memicu kebiasaaan buruk seperti mengantarkan dalam kantong plastik
Selain pilihan belanja yang lebih cerdas, mengapa tidak mendukung  pamasok dan produsen lokal juga? Berbelanja secara musiman dan cegah kelebihan sisa makanan dengan kotak sayur atau beli langsung dari petani pedagang grosir dan tukang daging.