Sebelum Ree bisa merespons, panggilan terputus. Ia duduk diam sejenak, mencoba mencerna ancaman yang baru saja diterimanya. Ada sesuatu yang aneh dengan kasus ini---hubungan antara Erik, Vivian, dan sosok yang mengancamnya seolah mengarahkan pada sebuah konspirasi yang lebih besar.
---
Adegan 4: Bayangan Masa Lalu
Setelah panggilan itu, Ree mengingat kembali kehidupannya yang dulu. Ia adalah seorang mahasiswa hukum terbaik, pernah berada di puncak prestasi akademis, hingga kematian kedua orang tuanya yang membuatnya hancur. Kehidupannya sempat jatuh ke dalam dunia foya-foya dan kesepian, sebelum akhirnya memilih untuk memulai segalanya dari awal sebagai detektif bayaran di kota baru ini.
Ree menghela napas, memandangi tumpukan berkas kasus yang kini terasa semakin berat. Terkadang, ia merasakan bayangan kesepian yang membayangi hidupnya, seolah mengingatkannya pada setiap kehilangan yang pernah ia alami. Tapi kali ini berbeda---ia tidak bisa mundur. Ada perasaan yang memaksanya untuk tetap berada dalam kasus ini, mungkin juga karena Noi.
---
Adegan 5: Petunjuk dari Masa Lalu
Saat Ree hendak pulang, seseorang mengetuk pintu kantornya. Seorang pria berpakaian formal masuk dan memperkenalkan dirinya sebagai Aji, seorang kenalan lama Erik.
Aji: "Saya dengar Anda mencari Erik. Ada sesuatu yang perlu Anda ketahui. Erik terlibat dalam bisnis yang... tidak biasa. Dia pernah bekerja dengan Vivian, dan saat itu, mereka bersama-sama mengelola bisnis gelap."
Ree menatap Aji dengan cermat, mendengarkan dengan penuh perhatian.
Aji: "Tapi beberapa bulan lalu, Erik mencoba keluar dari lingkaran itu. Dia ingin memulai hidup baru dengan orang yang ia cintai. Saya yakin dia sungguh-sungguh ingin keluar, tapi ada orang-orang yang tidak akan membiarkannya pergi begitu saja."