Noi: "V.D...? Itu... Itu mungkin Vivian Darmawan. Dia mantan Erik."
Ree terdiam, mencerna informasi ini. Vivian Darmawan, nama yang mencerminkan kemewahan dan kekuasaan. Nama yang mungkin terkait dengan orang-orang berbahaya.
Noi:Â "Saya hanya tahu sedikit tentangnya. Erik bilang mereka putus baik-baik, tapi saya selalu merasa ada sesuatu yang Erik sembunyikan dari saya tentang Vivian."
Ree:Â "Apakah Anda tahu bagaimana cara menghubungi Vivian?"
Noi menggeleng. "Tidak, tapi saya pernah mendengar bahwa dia terlibat dengan organisasi besar di luar negeri. Erik selalu menghindar saat saya menanyakan lebih banyak tentang hal itu."
---
Adegan 3: Malam Penuh Bahaya
Setelah percakapan dengan Noi, Ree kembali ke kantornya untuk merencanakan langkah berikutnya. Saat malam semakin larut, teleponnya kembali berbunyi. Nomor yang tidak dikenal.
Suara di Telepon: "Detektif Ree, saya dengar Anda tertarik pada Vivian Darmawan. Saya peringatkan sekali lagi: tinggalkan kasus ini atau Anda akan menyesal."
Ree: "Jika Anda benar-benar ingin saya berhenti, maka kenapa tidak datang dan bicarakan langsung? Mengancam melalui telepon tidak akan membuat saya takut."
Ada keheningan beberapa detik sebelum suara itu melanjutkan. "Kalau begitu, bersiaplah untuk menghadapi konsekuensinya, Detektif."