Mohon tunggu...
Refita Hesti
Refita Hesti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kisah Raden Wijaya dalam Mendirikan Kerajaan Terbesar di Nusantara

5 November 2024   07:18 Diperbarui: 5 November 2024   07:27 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah bersekutu dengan pasukan Mongol, Raden Wijaya menyusun rencana licik yang akan mengejutkan semua pihak. "Biarkan mereka percaya kita adalah sekutu sejati," bisik Raden Wijaya kepada Nambi, penuh tekad. Malam itu, di bawah rembulan yang redup, Raden Wijaya bersama pasukannya menyelinap melalui hutan Tarik, mempersiapkan serangan akhir setelah kemenangan atas Jayakatwang. Namun, satu hal tidak diketahui oleh pasukan Mongol --- Raden Wijaya telah menyiapkan jebakan di sepanjang jalan utama yang akan membuat mereka tidak sempat menarik diri dengan mudah. Pada fajar, teriakan pertempuran menggema di udara. Pasukan Mongol yang kelelahan langsung terperangkap, dan dalam kekacauan tersebut, Raden Wijaya memimpin serangan terakhir untuk mengusir mereka dari tanah Jawa.  

Bagian Koda Fiksi:

Setelah berhasil mengusir pasukan Mongol, Raden Wijaya berdiri di gerbang Trowulan, mengingat perjalanan panjang dan pengorbanan yang telah ia tempuh. "Majapahit bukan sekadar kerajaan," ucapnya kepada rakyat yang berkumpul, "ini adalah tanah harapan bagi kita semua." Dengan mahkota yang bersinar di bawah sinar matahari pagi, Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit, bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Seiring waktu, desa kecil yang dahulu ia bangun dari hutan belantara kini berkembang menjadi pusat kekuasaan terbesar di Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun