Mohon tunggu...
Mandy Tjhang
Mandy Tjhang Mohon Tunggu... wiraswasta -

just an ordinary girl

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diana, You Are My Sister

9 Agustus 2011   15:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:57 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"seorang kakak itu harus bisa melindungi adiknya kan?" gue langsung nangis dan peluk dia. Awalnya dia kaget tapi kemudian dia juga peluk gue.

"udah udah jangan nangis, orang orang pada lihat kita ni" gue ga peduli. Gue seneng banget.

Selama ini gue ngerasa hidup sebagai anak tunggal itu enak banget, karena apapun itu semuanya buat gue. Tapi gue baru nyadarin ternyata punya seorang kakak yang siap ngelindungin gue adalah hal terindah yang ga pernah gue bayangin.

"Clara udah donk. Malu nih" gue angkat tubuh gue dari pelukan dia dan ngusap air mata gue. Bukan karena gue sedih tapi gue bahagia.

'itu berarti kamu ga bakalin lupain aku kan?'

"entahlah" dia jawab sambil ketawa. Gue tahu dia ga bakalan lupain gue.

"CLARA" gue denger suara manggil nama gue. Gue langsung pandangin darimana suara itu datang.

Mama gue sama sepupu gue. Mama langsung peluk gue dan nangis saking senengnya udah ketemu lagi sama anaknya yang hilang. 'ma udh donk malu nih' gue kasih tulisan gue yang gue tulis susah payah karena dipeluk mama.

"dasar kamu tahu ga kita takut banget dari tadi muter muter cari kamu. Mana panggilan dari customer servicenya ga diindahin lagi?" sepupu gue sewot. Panggilan dari customer service? Emang ada? Gue ngeliatin 'dia'. Dia hanya angkat bahu. Mungkin karena saking senengnya dua duanya ga denger kali ya.

"Nah Clara karena kamu udah ketemu sama mama dan sepupu kamu, itu berarti gue bisa pulang kan?" dia tanya gue.

"Indonesia juga ya? Untung Clara ketemu sama kamu. Makasih banyak udah jaga anak tante" Mama ngucapin terima kasih ke dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun