"Hehe maaf Jun" dengan tampang tidak berdosanya dia hanya memberikan cengiran yang selalu kulihat saat melakukan hal semacan ini.
"Apa apaan sih Bim, gak lucu" memang dasar ini anak yang super jail gak bisa diem kalo gak ulah. Aku mulai mengambil buku buku yang tadi berjatuhan dan berjalan ke petugas perpus untuk menulis peminjaman.
"Lah ngapain ngikutin?"
"Pengen aja hehe, Oiya yang di grup  bener kalo kamu itu Jun mau ngobrol penting sama kita. Tumben, biasanya kalau kumpul tinggal kumpul  kayak biasa di markas"
"Makannya kumpul aja, biar tahu!" Â Kuhentikan pembicaraan dengan Bima karena akan mencatat peminjaman buku.
"Pak Raden saya mau pinjam buku ini, jumlahnya 18 buku pak" Â
"Eum" Â Kulihat pak Raden yang sedang menghitung ulang jumlah buku, memang saya bohong Pak. Lagian kalau lebih pun rasanya tidak mungkin sebab aku ini jago itung itungan termasuk menghitung semua uang uang Bima yang super tajir ini hehe.
"Coba tanda tangan disini Jun" Â Tunjuk Pak Raden yang sudah kutahu akan terjadi lagi seperti ini.
"Makasih Pak"
"Jun"
"Juno!"
"Junn, ish Juno yah!"
"Apa Bambang?" Kuhentikan langkahku dikoridor yang sepi ini dan berhadapan dengan Bima yang berada di sebelahku.