Mohon tunggu...
Money

Konsep Produksi dalam Perspektif Ekonomi Syariah

18 Maret 2019   08:24 Diperbarui: 18 Maret 2019   11:47 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produksi adalah kegiatan yang menimbulkan manfaat atau faedah serta nilai suatu barang dan jasa. Dalam konteks lain produksi adalah usaha untuk manciptakan kekayaan dengan pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia.

Dan islam memandang produksi sebagai usaha untuk menghasilakn dan mengupayakan sesuatu dalam nuansa kelangsungan hidup manusia di dunia. Di dalam sebuah hadis Rasul yang dikemukakan sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud yang artinya "Umat islam itu bersekutu dalam tiga perkara: padang rumput, ait dam api".  Hadis ini menunjukkan adanya hak dari kepemilikan umum. 

Jika jenis harta yang demikian ini di bawah kekuasaan individu niscaya keperluan umum tidak akan terpenuhi atau terganggu. Dan dizaman sekarang kekayaan umum dapat diperluas karena diperlukan oleh seluruh rakyat yang senan tiasa berhadapan dengan soal-soal ekonomi. 

Ekonomi sendiri merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat seluruhnya. Sejalan dengan berkembangnya kegiatan ekonomi, maka berkembangnya pula ilmu ekonomi yang melahirkan sistem-sistem ekonomi. 

Pada umunya ilmu ekonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia yang berkaitan dengan pemanfaatan faktor produksi  yang langka, produksi barang dan jasa, serta mendistribusikan untuk dikonsumsi.

A.  Tinjauan Teoritis

Dengan semakin majunya peradaban manusia, manusia semakin cerdas dan semakin banyak alat-alat kapital yang mereka miliki, yang semuanya dapat mengakibatkan meningkatnya kemampuan mereka untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

Namun meningkatnya kemampuan mereka menghasilkan barang dan jasa hampir senantiasa disamakan, bahkan tidak jarang pula didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru. Semakin tinggi kita menaiki jenjang peradaban semakin kita terkalahkan dengan kebutuhan fisiologik karena faktor fisiologis. 

Dalam suatu masyarakat primitif, konsumsi masih sangat sederhana karena kebutuhannya juga sangat sederhana, akan tetapi peradaban modern telah menghancurkan kesederhanaan akan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Pandangan terhadap kehidupan dan ekonomi muslim yang cukup menaruh perhatian pada teori produksi adalah Imam Al-Ghazali. 

Beliau telah menguraikan faktor-faktor produksi dan fungsi produksi dalam kehidupan manusia. Al-Ghazali memberikan perhatian cukup besar ketika menggambarkan bermacam ragam aktivitas produksi dalam masyarakat, termasuk hirarki dan hakikatnya. 

Ia mengklasifikasi aktivitas produksi menurut kepentingan sosialnya dan menitikberatkan perlunya keja sama dan koordinasi. Kemajuan ini sangat berbeda dengan konsepsi nilai islami, khusunya dalam hal prilaku konsumen, produksi dan distribusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun