Mohon tunggu...
Re Ayudya
Re Ayudya Mohon Tunggu... Lainnya - Psikoedukator_Konselor

Enthusiast to Psychology and Education

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lakukan "Vaksinasi Mental" untuk Jiwa yang Lebih Sehat

10 Oktober 2021   18:30 Diperbarui: 11 Oktober 2021   14:00 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Survei kesehatan mental menemukan, mayoritas masyarakat Indonesia merasa kesepian.(FREEPIK/JCOMP)

Tanggal 10 Oktober biasa diperingati sebagai hari kesehatan mental dunia setiap tahunnya, tetapi sebenarnya apa sih pengertian kesehatan mental itu. Apakah kesehatan mental itu hanya berkaitan dengan sisi psikologis seseorang saja?

Menurut Undang-undang Kesehatan Tahun 2014, orang yang dikatakan sehat mental adalah mereka yang dapat berkembang baik secara fisik, mental, spiritual dan sosial, sehingga mereka menyadari kemampuan dirinya, mampu mengatasi tekanan/stres, dapat bekerja secara produktif dan mampu berkontribusi dalam komunitasnya. 

Sementara menurut WHO, kesehatan mental berkaitan dengan kesejahteraan yang disadari, yang mampu mengelola stres kehidupan, dapat bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu berperan serta di dalam lingkungannya.

Secara umum, kesehatan mental berkaitan dengan kesejahteraan diri baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual, mampu bertumbuh dan berkembang secara matang, mampu menjalankan fungsi dan peran sosialnya, mampu menerima tanggung jawab dan menikmati hidup secara seimbang, mampu menyesuaikan diri dan mengelola stres harian, serta turut berpartisipasi dalam memelihara aturan sosial, perilaku dan budaya yang berlaku di lingkungan sosial (Frankl, 1984; Dewi, 2012).

Kesehatan mental tidak hanya berkaitan dengan kondisi psikologis seseorang saja, tetapi juga dengan kondisi fisik seperti bawaan genetik, penyakit yang diderita, usia, gizi dan nutrisi yang dikonsumsi melalui makanan. 

Selain itu, faktor lingkungan sosial, hubungan interpersonal di dalam keluarga, teman dan interaksi sosial lainnya juga dipandang berpengaruh terhadap kondisi mental seseorang. 

Faktor ekonomi, perubahan sosial seperti pandemi, industrialisasi, perceraian, kriminalitas, kehilangan, dan tekanan budaya juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental.

Salah satu yang menyebabkan kondisi kesehatan mental kita terganggu adalah ketika kita tidak  mampu mengelola stres yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Tentu saja kita tidak dapat menghindari stres dalam hidup kita, lagipula tidak semua stres itu bersifat negatif. 

Ada yang namanya eustress yang dianggap sebagai stres positif yang dapat membantu kita untuk berkembang dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan lebih baik.

Stres itu perlu dikelola bukan ditumpuk, demikian juga dengan emosi kita. Emosi itu perlu dikelola bukan ditahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun