Berkah Puasa Ramadhan
Sejatinya Allah Azza wa Jalla yang menciptakan manusia dan alam semesta, dengan gamblang memberikan pedoman (kunci) untuk membuka pintu langit agar suatu bangsa bisa maju dan sejahtera, 'baldatun toyyibatun warobun ghafur'. Â Kunci tersebut adalah taqwa. Â
Sebagaimana firman-Nya, "Dan sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi ...." (QS. Al-A'raf: 96). Â
Wujud nyata dari berkah dalam konteks kehidupan berbangsa adalah kemajuan, kejehateraan, kedamaian, dan kedaulatan. Taqwa juga menjamin orang yang mengamalkannya dengan kesuksesan dan kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat kelak. Â
Sebagaimana Allah tegaskan dalam Al-Qur'an Surat At-Talaq, bahwa " ... barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya" (ayat-2); "memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya dan mecukupkan keperluannya ..." (ayat-3); "menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya" (ayat-4); dan "menghapus kesalahan-kesalahannya dan melipatgandakan pahala baginya" (ayat-5). Â Selain itu, Allah berfirman "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan hanya bagi orang-orang yang bertaqwa" (QS. Ali-'Imran: 133).Â
Menurut jumhur para ulama, bahwa taqwa adalah mengerjakan semua perintah Allah, dan meninggalkan setiap larangan-Nya. Â Harus dicatat, bahwa perintah Allah itu bukan hanya berupa sholat, puasa, zakat, haji, dan ibadah mahdhah lainnya. Â
Tetapi, juga yang terkait dengan muamalah (kesalehan sosial) seperti mengais rezeki secara halal, konsumsi makanan yang halal lagi baik, hidup bersih, menuntut dan mengamalkan IPTEK, bekerja keras, jujur, ikhlas, disiplin, menyayangi sesama, toleran, merawat dan melestarikan llingkungan, dan amal saleh lainnya.Â
Larangan pun, bukan hanya mencuri, berzina, minuman keras, judi, dan narkoba. Tetapi juga malas, bohong, dzalim, dengki, marah, kikir, dan kemaksiatan serta etos kerja buruk lainnya.Â
Muslim yang memiliki iman yang kokoh, terutama kepada Allah SWT dan akhirat, pasti akan bertaqwa. Â Pasalnya, jika tidak taqwa, dia akan menjadi penghuni neraka. Â Dan, sikasaan yang paling ringan di neraka adalah seperti 'seorang dipakaikan sandal, lalu yang mendidih ubun-ubunya' (Hadits).
Maka, wajar ketika Umat Islam beriman dan taqwa secara kaffah (menyeluruh) dan 'itibba (menurut yang dicontohkan oleh Rasulullah saw) sejak zaman Rasulullah saw, Fatukh Mekah (7 M) sampai 16 M, Umat Islam menggapai masa keemasannya. Menjadi maju, sejahtera, berdaulat, dan menguasai lebih dari dua per tiga dunia. Â
Negara dan pemerintah mengeluarkan kebijakan, program pembangunan, dan regulasi dilandasi oleh azas kemanusiaan dan keadilan bagi semua penduduk. Â Hak-hak beragama dan beribadah warga negara non-muslim (Yahudi, Kristen, dan lainnya) sangat dilindungi. Â Hubungan antar pemeluk agama berjalan harmonis dan damai. Â