Mohon tunggu...
Rudi I
Rudi I Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar sastra Inggris 🇬🇧
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selamat datang di blog yang membahas tentang kebarat-baratan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sistem Pergerakan Demokratisasi Zaman Dulu

30 Juni 2021   07:47 Diperbarui: 30 Juni 2021   07:50 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: britannica.com

Gelombang Demokratisasi III (1974-1990)

Fase ini muncul karenak kejadian di Spanyol, Portugal, dan Yunani, yang seolah-olah menjungkirbalikkan teori bahwa demokrasi tidak dapat hidup di negara-negara berkembang. Kemudian disusul runtuhnya rezim otoriter di beberapa negara-negara Amerika Latin dan negara Filipina. Setelah itu muncul fenomena efek bola salju yang menybabkan negara-negara Uni Soviet juga ikut runtuh.

Gelombang Demokratisasi Balik III (1991-selesai)

Tanda-tanda munculnya gelombang ini adalah adanya perubahan di negara Sudan, Suriname, dan Nigeria, naiknya Jendral Pervez Mucharraf di Pakistan, serta munculnya yunta militer Myanmar.

Isu-Isu Kritis dalam Demokratisasi

Demokrasi dan Pembangunan

Antara demokrasi dan pembangunan, keduanya sering dipertentangkan oleh para elit dalam menentukan kebijakan dalam pembangunan nasional. Pertentangan semakin tajam di negara-negara yang menuju transisi ke demokrasi. Contoh, apabila Eropa dan Amerika Utara berhasil memadukan demokrasi dan pembangunan, makanya dampak negatifnya adalah negara-negara berkembang akan mengalami keterlambatan di berbagai bidang.

Demokrasi dan Radikalisme Agama

Sebelum munculnya demokrasi sudah ada radikalisme, dan semenjak munculnya demokrasi menambah dampak radikalisme agama ini. Isu yang sering muncul adalah negara-negara yang tidak menjalankan sistem demokrasi merupakan negara yang banyak sumber radikalisme karena terlalu bebas.

Demokrasi dan Konflik

Jika konflik dihubungkan dengan demokrasi dapat diibaratkan sebagai pedang bermata dua, di satu sisi membawa berkah, di sisi lain membawa petaka. Demokrasi juga berarah ke konflik SARA. Saat ini negara-negara yang menikmati berkah adalah Inggris, Perancis, Jerman, dan AS. Sedangkan yang sedang menuju keberkahan adalah Afrika Selatan, Jepang, dan Eks Komunis. Demokrasi dapat menjadi petaka apabila dilaksanakan secara tanggung-tanggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun