Mohon tunggu...
Rizky C. Saragih
Rizky C. Saragih Mohon Tunggu... Administrasi - Public Relations

Lihat, Pikir, Tulis. Communications Enthusiast | @rizkycsaragih

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Palembang, Aku Kembali

30 Maret 2016   00:22 Diperbarui: 30 Maret 2016   01:23 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Pengunjung resto River Side sangat dimanjakan pemandangan sungai Musi dan Jembatan Ampera (rcs)"]

[/caption]

Destinasi selanjutnya sebelum menutup hari saya saat itu adalah salah satu pabrik pupuk PUSRI. Kawasan pabrik pupuk yang bisa terbilang tidak begitu jauh dari pusat kota lumayan menarik untuk dikunjungi, saat itu pukul sudah menunjukkan waktu hampir larut malam. Tidak terlihat aktifitas pekerja di kawasan pabrik itu, yang terlihat hanya rumah-rumah dinas yang tersusun rapih dan serupa serta beberapa tim keamanan yang berlalu-lalang menggunakan sepeda. Pada malam hari pabrik ini terlihat indah dengan lampu-lampunya, terlihat seperti NASA Rocket Launcher menurut saya yang padahal itu adalah sebuah pabrik pupuk. 

[caption caption="Pabrik Pupuk Sriwijaya (rcs)"]

[/caption]

Hari H

Sabtu pagi (26/3) saya pun segera turun dari kamar hotel tentunya dengan tubuh yang sudah wangi dan rambut yang tersisir rapih. Ya, agenda pagi itu adalah mengikuti acara Nangkring Kompasiana iB OJK Syariah, lebih simpelnya adalah ingin tahu apa sih kelebihan dari perbankan syariah? Pasti berbeda dengan perbankan konvensional ya, lalu katanya perbankan syariah itu kurang ini lah kurang itu lah, daripada mengawang-awang ya makanya coba saya simak.

Paparan pertama disuguhkan oleh Ibu Aprilia Ratna Palupi selaku Kepala Bagian Divisi Pengembangan Produk dan Edukasi DPBS Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam paparannya, tersampaikan bahwa perekonomian syariah itu dijabarkan dalam fondasi dan pilar yang menunjang tercapainya falah (sejahtera material dan spiritual) yang mencakup aspek keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan. Lalu saya sempat berpikir ketika mendengar kata syariah apakah sistem perbankan akan menjadi seperti sistem perbankan di negara-negara muslim timur tengah sana? Ternyata tidak, nilai-nilai ekonomi syariah memiliki kesamaan dengan nilai-nilai luhur dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia serta tujuan pembangunan nasional. Cukup mengagumkannya, ternyata Indonesia masuk dalam Top 10 Largest Islamic Finance Economies tahun 2013 lalu, dan sampai saat ini terus beranjak naik.

[caption caption="Aprilia Ratna Palupi - OJK (kompasiana)"]

[/caption]

Sesi selanjutnya adalah paparan dari Bapak Suprianto Turasto selaku Area Manager Sumbagut Bank Muamalat. Ya kadang mungkin kita sebagai nasabah agak ragu menitipkan uang kita di bank berbasis syariah, aman ga sih? Pemaparan Pak Suprianto ini menjelaskan insya Allah aman karena perbankan syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. Oh ya! Bank syariah itu bukan berarti hanya untuk masyarakat muslim lho, tapi masyarakat non muslim pun bebas menggunakan jasa bank berbasis sistem bagi hasil ini. Simak ulasan pengalaman Sebuah Pelayanan Yang Menyentuh Hati Non-Muslim oleh kompasianer Deddy Huang.

[caption caption="Suprianto Turasto - Bank Muamalat (kompasiana)"]

[/caption]

Seusai sesi tentang perbankan, inilah sesi yang saya tunggu-tunggu. Putra tanah Betawi yang fasih berbahasa Arab ini menyampaikan paparannya yang berjudul "Berceritalah!"; Menulis Kreatif di Blog - Saya harus sedikit mengerutkan kening untuk benar-benar fokus memperhatikan bagaimana sih cara menulis yang kreatif dan menarik. Saya setuju dengan apa yang dikatakan Bang Isjet tersebut, apa yang Anda ingin ceritakan, ceritakanlah!. Saya sempat tersindir sebagai nubie di dunia blogger, ketika Bang Isjet bilang bahwa ada dua tipe orang; pertama bisa menulis tapi tidak mau menulis, yang kedua mau menulis tapi tidak bisa menulis, ya saya pasti masuk kategori yang kedua itu. Tapi hal ini justru membuat saya yang selama ini concern di dunia public relations untuk menggali ilmu baru dalam menulis, karena pada dasarnya seorang public relations officer harus 360 derajat yang artinya dituntut untuk mengerti bagaimana membangun citra, berkomunikasi dengan baik dan efektif, menangani krisis, dan menulis tentunya.

Oke kembali ke paparan Bang Isjet, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam menulis kreatif; didalam menentukan judul gunakanlah kata kunci yang menggambarkan isi dan gunakan gambar sebagai komunikasi visual untuk menguatkan apa yang kita ceritakan, dan masih banyak poin lainnya yang sebenarnya ingin diungkapkan namun saat itu waktunya yang tidak memungkinkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun