Mohon tunggu...
Rizky C. Saragih
Rizky C. Saragih Mohon Tunggu... Administrasi - Public Relations

Lihat, Pikir, Tulis. Communications Enthusiast | @rizkycsaragih

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Palembang, Aku Kembali

30 Maret 2016   00:22 Diperbarui: 30 Maret 2016   01:23 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, ada hal lain yang menarik perhatian saya, ya pramugarinya. Maksud saya batik yang dikenakan para pramugari Garuda Indonesia menyita perhatian saya, kalau masalah perawakan wajah jangan ditanya lagi ya,he.. he.. . Rasa takut dianggap melakukan sexual harrasement saya memutuskan untuk memfoto dengan gimmick memegang airsickness bag yang ada di saku tempat duduk, karena posisi pramugari sedang membelakangi saya saat itu. Kecintaan akan Indonesia sangat terasa dari ujung kaki sampai ujung rambut rasanya bila ada di Garuda Indonesia.

[caption caption="Kain batik pramugari Garuda Indonesia (rcs)"]

[/caption]

Alhamdulillah, sampai dengan selamat di kota Palembang Sumatera Selatan. Wow! Saya kangen sekali dengan kota ini, masih jelas teringat sekitar lima tahun lalu saya menginjakan kaki di Palembang dalam rangka menjadi bagian perhelatan bergengsi Sea Games 2011 yang diadakan di Stadion Jakabaring. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya bisa menjadi bagian dari perhelatan olahraga bertaraf internasional.

[caption caption="Sea Games Indonesia tahun 2011, Jakabaring Palembang (rcs)"]

[/caption]

Oke cukup throwback nya. Gapura yang terpampang besar ketika saya meninggalkan bandara Sultan Mahmud Baddarudin II yang bertuliskan "Welcome South Sumatra" terlintas di depan saya bersamaan dengan pekatnya udara yang sangat panas. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.46, dan kami memutuskan untuk makan siang. Apalagi kalau bukan Pindang Patin yang jadi sasaran untuk perut kami yang sudah keroncongan. Rumah Makan Sri Melayu menjadi destinasi kuliner pertama saya dan rekan-rekan, penampakan luar rumah makan yang sangat khas akan kota Palembang sangat menarik hati, semoga rasa Pindang Patinnya juga bisa menarik nafsu makan saya. Sampai pada kami memesan beberapa makanan dan minuman, tak lama tibalah nasi hangat, lauk pauk yang pastinya Pindang Patin, beserta minuman. Bismillah, bon appetite! Sungguh lezat! Saya tidak bisa menggambarkan kenikmatan sup Pindang Patin ini, silahkan pembaca coba sendiri kesana ya. Hehe..

[caption caption="Gaya klasik Palembang kental terlihat di rumah makan ini (rcs)"]

[/caption]

[caption caption="Pindang Daging (rcs)"]

[/caption]

Kenapa yang ada di foto atas adalah Pindang Daging? Karena Pindang Patinnya sudah saya acak-acak masuk ke mulut saya dan tidak indah lagi untuk di foto.

Seusai makan siang kami memutuskan untuk menuju ke hotel tempat kami menginap, tak lama saya melihat stasiun televisi negeri TVRI Sumatera Selatan yang sudah berdiri dari tahun 1974, wow!. Sebagai orang yang pernah bekerja di televisi, entah mengapa saya selalu kagum dengan TVRI, rasanya ingin berhenti dan bersilahturahmi ke dalam kantor tersebut, menyapa para pekerja TV nasional milik negara itu. Namun dikarenakan saya sudah memiliki janji dengan orang lain, akhirnya saya hanya bisa mengabadikan kantor dan menara pemancar TVRI Sumsel.

[caption caption="TVRI Sumatera Selatan (rcs)"]

[/caption]

Di malam hari, saya dan rekan-rekan mendaratkan diri di restoran River Side yang tepat berada di samping Jembatan Ampera. Rasanya restoran ini sangat tepat bagi para pengunjung yang ingin merasakan animo makan malam a la Palembang, ya karena jelas di depan mata terlihat sungai Musi dan jembatan Ampera nan indah dengan balutan lampu warna warninya. Ahh sangat romantis..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun