Mohon tunggu...
Muhammad Raza Pahlawan
Muhammad Raza Pahlawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - De Vrije Mensch

Anak sejarah yang pikirannya lebih banyak ke filsafat, sosiologi, psikologi, dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bencana Alam, Sakit Jiwa, dan Masyarakat Risiko

14 November 2021   11:01 Diperbarui: 14 November 2021   11:20 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada pandangan-pandangan tadi, terlihat bahwa masalah yang terjadi bukan hanya tentang manusia atau hanya tentang alam, baik manusia dan alam itu terhubung. Menguasai alam berarti menguasai manusia, merusak alam berarti membahayakan manusia. Kita mesti membayar mahal sebagai timbal-balik upaya kita untuk mengeruk lebih banyak keuntungan. 

Kita berhadapan dengan masalah-masalah kemanusiaan terlepas seberapa majunya pola pikir kita yang modern. Tetapi kita tidak melihat itu sebagai rentetan masalah yang mesti dilihat dengan konteks yang lebih luas.

Perlahan, kita menjadikan apa yang kita keruk sebagai komoditas, dan perlindungan atas bencana alam yang disebabkan atas tindakan kita sendiri juga sebagai komoditas. Masyarakat Risiko membangun kembali stratifikasi sosial yang didasarkan pada bagaimana tingkat keamanan seseorang. 

Di tahap itu, kita melihat diri kita makin sakit, sesakit jiwa kita yang terlalu memuja rasionalitas yang menyimpang dari niatnya untuk emansipasi. Kemanusiaan direduksi hanya jadi soal keuntungan pribadi dan keserakahan setengah mati, keserakahan yang membuat banyak orang mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun