Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup.Â
Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777 yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal.Â
Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksidadan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
Manusia pasti membutuhkan oksigen , kita bernafas dengan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Kalian tahu bahwa salah satu fungsi eritrosit adalah mengikat oksigen. Ketika kita sibuk bekerja pasti kita butuh banyak oksigen sedangkan dalam mengikat oksigen oleh eritrosit itu tidaklah secepat kita menghirup oksigen. Jadinya eritrosit cukup lelah.Â
Walaupun eritrosit itu banyak tapi setiap satu eritrosit punya batasan sendiri untuk mengikat oksigen tersebut. Eritrosit menjadi cepat lelah dan makannya perlu adanya regenerasi eritrosit. Bagaimana eritrosit dibentuk? Pembentukan eritrosit atau disebut juga eritropoiesis terjadi di sumsum merah yang terletak pada tulang belakang, sternum (tulang dada), tulang rusuk, tengkorak, tulang belikat, tulang panggul serta tulang-tulang anggota badan (kaki dan tangan).Â
Eritrosit ini memiliki waktu hidup yang relatif pendek. Hal ini disebabkan gangguan mekanis dan kondisi internal eritrosit itu sendiri. Tidak adanya inti menyebabkan eritrosit memiliki sejumlah keterbatasan. Eritrosit tidak mampu mensintesis protein untuk tumbuh, atau untuk memperbanyak diri. Eritrosit lama kelamaan akhirnya menjadi tua dan kehilangan fleksibilitasnya.
Eritrosit menjadi kaku dan rapuh. Setelah menempuh perjalanan sekitar 700 mil dalam 120 hari, membran selnya rusak dan hal ini dideteksi oleh sel-sel fagosit dan selanjutnya eristrosit ditelan. Lalu eritrosit baru memasuki sirkulasi dengan kecepatan yang sebanding dengan eliminasinya. Sekitar 1 persen dari eritrosit yang bersirkulasi diganti setiap hari, dan sekitar 3 juta eritrosit baru memasuki sirkulasi setiap detik untuk menggantikan peran eritrosit eritrosit sebelumnya. Itulah sebabnya regenerasi eritrosit perlu proses dan menyebabkan eritrosit cepat lemah atau lelah.
Lalu alasan kedua saya adalah menurut sumber ,usia eritrosit adalah 120 hari dan  berarti eritrosit ada selama sekitar 4 bulan dan setelah itu eritrosit akan melakukan regenerasi seperti yang sudah ada diatas. Dan menurut saya , eritrosit pasti ada selama 120 hari dan tidak mungkin tidak, ya  tentu alasannya adalah ketika dia tidak ada selama 120 hari pasti ada terjadi adanya ketidakseimbangan.
Tetapi karena kita yang terus bekerja keras bisa jadilah usia itu tidak 120 hari. Maka terjadilah penyakit penyakit seperti anemia dan lain lain. Anemia adalah anaimia, artinya kekurangan darah, from an-, "tidak ada" + haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.Â
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantung yang diperoleh dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.