Mohon tunggu...
Raymond Y. Patty
Raymond Y. Patty Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku mungkin tampan, tapi yang jelas aku tidak narsis. | El Condor Times http://t.co/Npropwo3

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wacana Pendidikan dalam Karya-karya WS Rendra

27 Mei 2012   07:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:43 3333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pementasan lakon Mastodon dan Burung Kondor oleh Ken Zuraida Project

***

[1] Kleden, Ignas. 1984. Dalam W.S. Rendra. 1984. Mempertimbangkan Tradisi,  dalam Arie MP Tamba. 2011. Review Arie MP Tamba: Mastodon dan Burung Kondor.
[2] Rendra, W.S. 1976. Potret Pembangunan dalam Puisi. [3] Ibid. [4] Paling aktual, kita bisa melihat narasi ini sedang berlangsung pada pergolakan sosial yang melanda negara-negara di kawasan Timur Tengah. [5] Rendra, Op.Cit. [6] Pendidikan dan ijazah digunakan sebagai mekanisme atas diskursus yang tepat; mereka yang punya ijazah layak bicara, sementara yang lain tidak. (Lih. Foucault, 1969, 1971/1976:227). [7] Di Indonesia kita mengenal kebijakan pemerintah tentang Normalisasi Kehidupan Kampus/ Badan Koordinasi Kampus (NKK/ BKK) yaitu kebijakan pemerintah untuk mengubah format kemahasiswaan dengan melarang Mahasiswa terjun ke dalam politik praktis, yaitu dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990. Ini merupakan usaha pemerintah untuk meredam gejolak intelektual maupun politik mahasiswa dalam mengkritisi keputusan- keputusan pemerintah. [8] Kita dapat melihat ini dengan merunut kesejarahan perubahan sosial yang terjadi di Indonesia dari Peristiwa 1926, 1945, 1966, 1974, 1998, sampai kasus Sondang, mahasiswa UBK membakar diri guna menyuarakan tuntutan, yang belum lama ini. [9] Rendra, W.S. 1972. Mastodon dan Burung Kondor. Burung Merak Press; Jakarta. [10] Oktavianus, D. 2011. “Mastodon dan Burung Kondor”, Kisah atau Tafsir Anti-Revolusi ?”. Berdikari Online. [11] Rendra, Op.Cit. [12] Ibid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun