Berbeda dengan berpikir sinkronik, berpikir diakronik itu, kita menganalisa suatu peristiwa dari awal mula peristiwa itu terjadi hingga akhir dari peristiwa itu.
Contohnya menjelaskan tentang pertempuran 5 hari disemarang mulai dari awal mula kenapa peristiwa itu terjadi sampai akhir.
Atau, menceritakan tentang kisah hidup seseorang sejak dilahirkan hingga saat ini.
Jadi dengan berpikir secara diakronik/kronologis kita dapat mempelajari proses dari suatu peristiwa bersejarah.
Baca juga : Berpikir Epistemik untuk Hadapi Pandemi
Adapula ciri-ciri berpikir Diakronik :
1. Bersifat vertikal (menjelaskan prroses suatu peristiwa dari awal hingga akhir)
2. Cakupan kajian jauh lebih luas.
3. Terdapat konsep perbandingan.
4. Memiliki sifat historis/komparatif.
5. Mengkaji masa yang satu dan yang lain.