Mohon tunggu...
Rayhan Rahadi Putra
Rayhan Rahadi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pribadi yang baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perjalanan Hidup Merantau Mengikuti Jejak Orang Tua Demi Sebuah Impian dan Usaha

7 Desember 2024   12:18 Diperbarui: 7 Desember 2024   13:01 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ketika kita berbicara tentang kesuksesan, banyak orang yang sering hanya melihat hasil akhirnya. Mereka memandang megahnya bangunan, ramainya pelanggan, atau besarnya nama yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Namun, jarang yang menyadari bahwa dibalik setiap kisah kesuksesan ada perjalanan Panjang yang penuh dengan kerja keras, air mata, dan keberanian untuk melangkah meskipun jalan di depan terasa begitu gelap.

Aku mengenal seseorang yang memiliki sifat pejuang, tidak kenal menyerah, dan tidak takut dalam mencoba hal baru. Ketika aku masih kecil, aku dan keluarga saat itu tinggal tidak jauh dari lokasi kedai sederhananya. Kedai itu terletak dipinggir jalan kecil, dengan bangku-bangku kayu yang sedikit using dan meja-meja sederhana yang diatur rapi.

Aku masih ingat betul bagaimana kedua orang tuaku dulu sering mengajakku ke kedai itu. Mereka adalah pelanggan tetap dari pemilik kedai sederhana itu, dan setiap kali kami makan disana, suasananya selalu terasa hangat dan akrab. Kedai itu mungkin sederhana, tetapi rasa dari bakso dan mie ayam yang disajikan oleh pemilik kedai itu terasa sangat istimewa.

Tidak ada papan nama besar, tidak ada lampu terang yang menarik perhatian, dan tidak ada kesan mewah yang mencolok,. Namun, ada sesuatu yang istimewa dari kedai ini, adalah kuah bakso yang menggoda dari kejauhan, atau mungkin itu adalah senyum hangat pemilik kedai yang selalu menyapa setiap pelanggan dengan penuh keramahan.

Rasa yang tidak hanya berasal dari bahan-bahan yang berkualitas yang digunakan, tetapi juga dari cinta dan dedikasi yang ia tuangkan ke dalam setiap mangkuk yang ia sajikan. Ada kejujuran dalam rasa itu, sebuah kejujuran yang mencerminkan sosok pemilik kedai sebagai seorang pekerja keras yang tulus.

Seteah berjalannya waktu yang begitu Panjang aku dan keluargaku akhirnya pindah rumah yang memiliki lokasi sedikit jauh dengan jarak kedai mie ayam dan bakso itu. Akan tetapi kedua orang tuaku masih saja terus membeli mie ayam dan bakso dari kedai yang sama. Hingga lambat laun akhirnya aku diajak kembali oleh orang tuaku untuk ikut pergi membeli mie ayam dan bakso langganan mereka itu.

Ketika sampai dilokasinya aku begitu takjub dan kaget karna melihat kedai yang tadinya terlihat sederhana kini menjadi lebih baik, memiliki tempat yang jauh lebih luas dan terlihat sekali begitu ramainya kedai yang tadinya kecil ini ketika sudah berubah menjadi serbaun para pelanggan yang ingin segera mencicipi mie ayam dan bakso yang diracik oleh pemilik kedai ini.

Kini aku sudah mengetahui nama dari pemilik kedai itu yakni Mas mur, dan kini aku akan menceritakan kisah perjalanan Mas mur dengan jatuh bangunnya Mas mur menjalani bisnis ini, seorang pekerja keras yang sangat luar biasa tanpa kenal lelah, ia lah salah satu seseorang yang sangat menginspirasi untuk jangan tidak takut untuk memulai bisnis dari bawah sekalipun.

Di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota, lahirlah seseorang anak yang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Desa itu, dengan hamparan sawah yang hijau dan udara yang sejuk, menjadi saksi awal dari perjalanan hidup beliau. Ia dalah anak yang tumbuh dalam kesederhanaan, dimana kehidupan sehari-harinya dipenuhi oleh kerja keras, kekompakan keluarga, dan tradisi yang kuat. Namun, kehidupan desa tidaklah mudah, terutama ketika kedua orang tuanya memutuskan untuk merantau ke kota yang lebih besar.

Aku (Mas mur) lahir di sebuah desa kecil yang penuh dengan kehangatan keluarga dan keindahan alam. Hidup di desa, meski sederhana, memiliki kebahagiaan tersendiri. Namun, semua kehidupan itu tidaklah mudah. Ketika aku masuh kecil, kedua orang tuaku sudah memetuskan untuk merantau ke Bandung. Mereka mengambil keputusan besar ini demi mencari penghidupan yang lebih baik. 

Yap anak yang ditinggal pergi merantau oleh orang tuanya itu ialah Mas mur seorang penjual mie ayam yang suskes dimasa depan kelak. Beliau adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara, selama orang tuanya pergi merantau orang tua beliau menitipkan anak-anaknya kepada Bu De mulai dari sanalah beliau bersama dengan kakak dan adiknya diasuh oleh Bu Denya, menjalani hari-hari tanpa kehadiran orang tua di sisinya.

Setiap kali mereka pulang, hanya sekitar satu minggu yang bisa kami habiskan dan nikmati bersama. Setelah itu, mereka akan kembali ke Bandung, meninggalkan beliau beserta kakak dan adiknya dengan harapan dan doa yang tertinggal. 

Kehidupan itu mengajarkan beliau tentang arti dari kerinduan dan tanggung jawab pada usia yang sangat muda. Dalam kurun waktu tiga hingga enam bulan sekali, orang tua beliau kembali, membawa cerita tentang perjuangan hidup mereka di kota besar, sembari tetap memberikan kasih sayang yang tulus meski dengan waktu yang terbatas. 

Namun, kebahagiaan itu selalu diiringi dengan perasaan sedih ketika mereka harus kembali ke Bandung. Meski berat, situasi ini mengajarkan ia tentang arti pengorbanan dan kerja keras. Ia tahu bahwa orang tuanya merantau demi masa depan mereka, dan ia bertekad untuk menghargai setiap jerih payah mereka.

Setelah memiliki cukup waktu dan umur, pada tahun 2004 akhirnya beliau memututuskan keputusan besar dalam hidupnya yaitu, beliau merencanakan menyusul kedua orang tuanya ke Bandung. Perjalanan ini tidak hanya perpindaha fisik dari desa ke kota saja, akan tetapi juga perubahan besar dalam kehdupannya. Ia tahu hidup dikota besar akan sangat berbeda dengan kehidupan di desa yang tenang. Namun, ia merasa bahwa ini adalah saat yang tepat untuk belajar dan lebih banyak tau tetnang arti kehidupan, terutama tentang bagaimana cara orang tuanya berjuang untuk keluarga mereka.

Saat tiba di Bandung, ia terkejut dengan melihat betapa sibuknya kehidupan di kota. Jalan-jalan dipenuhi dengan kendaraan, suara klakson, dan hiruk-pikuk orang-orang yang berlalu lalagng. Kota itu terasa sangat begitu besar dan penuh dinamika. Ia menyadari bahwa kehidupan dikota ini akan sangat sulit dan ia membayangkan betapa luar baisanya orang tuanya bisa bertahan dikondisi yang sepert ini. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya, yang saat itu menjalankan usaha kecil sebagai pedagang bakso.

Disanalah beliau menyaksikan sendiri perjuangan mereka, berjualan bakso demi memenuhi kebutuhan keluarga. Setiap hari, mereka berjuang tanpa kenal Lelah, bangun pagi-pagi sekali, mempersiapkan segala sesautunya, hingga larut malam melayani pelanggan dengan senyuman. Melihat itu semua, beliau belajar arti dari kerja keras dan dedikasi yang sejati.

Melihat ketekunan orang tuanya, ia belajar tentang arti dari kerja keras. Kehidupan di Bandung tidaklah mudah, tetapi kedua orang tuanya tidak pernah menyerah. Mereka mengajarkan bahwa sukses tidak datang begitu saja, melainkan pentingnya tanggung jawab dan bagaimana setiap pilihan yang diambil memiliki konsekuensi yang harus dijalani.

Berbekal semangat dan inspirasi dari orang tuanya, ia memutuskan untuk mengikuti jejak mereka, dengan keberanian yang besar, akhirnya ia memutuskan untuk memulai bisnis usahanya sendiri para tahun 2011 dengan bisnis usaha yang sama seperti orang tuanya yaitu berjualan bakso dan mie ayam, ia mengontrak tempat untuk usahanya, ia menjalankan bisnis ini dengan harapan ingin seperti kedua orang tuanya, ia ingin mewujudkan cita-cita dirinya jika ia bisa sukses dengan pilihan ia sendiri.

Hari-hari awal menjalankan usaha dipenuhi dengan kerja keras. Setiap hari, ia bangun lebih awal untuk mempersiapkan segala sesuati. Ia terjuan langsung dalam setiap proses, mulai dari memilih bahan-bahan segar, meracik bumbu, hingga melayani pelanggan. 

Tidak jarang ia menghabiskan malam untuk mencoba resep baru atau memperbaiki resep yang sudah ada demi mendapatkan rasa yang sempurna. Baginya, usaha ini bukan sekedar mata pencaharian, tetapi juga bentuk dedikasinya dan mimpi yang ingin ia wujudkan.

Hari diaman ia tersadar bahwa tantangan terbesar dalam perjalanan ini adalah bagaimana ia harus bertahan di tengah persaingan yang ketat. Ada saat-saat di mana pelanggan sepi, dan ia harus mencari cara untuk menarik mereka kembali. Dalam situasi ini, ia tidak menyerah, ia terus berinovasi menambahkan menu baru, memberikan diskon, dan bahkan menghias kedainya agar terlihat lebih mernarik. Baginya setiap masalah adalah peluang untuk belajar dan berkembang.

Seiring waktu usahanya mulai berkembang. Ia tidak hanya berhasil menarik lebih banyak pelanggan, tetapi juga meningkatkan kualitas kedainya. Dari sebuah tempat yang sederhana, kedai itu berubah menjadi lebih baik, dengan fasilitas yang lebih nyaman dan menu yang lebih beragam. Ia bahkan memperkenalkan inovsi-inovasi baru, seperti menu special setiap bulan dan ada paket hemat untuk keluarga dan sering kali juga memberikan promo kepada pelanggannya agar senantiasa sering berkunjung ke kedai miliknya. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya.

Setelah satu tahun menjalankan usahanya, ia mengambil keputusan besar untuk membeli tempat usaha sendiri. Dengan bantuan bank, ia mulai mencicil pembelian tempat tersebut. 

Meski keputusan ini penuh dengan resiko, ia meyakini bahwa keberanian untuk mengambil langkah besar adalah bagian penting dari proses menuju keberhasilan dan ini adalah langkah investasi yang penting untuk masa depan. Cicilan yang harus ia bayar selama lima tahun kedepan menjadi komitmen besar yang membutuhkan kerja keras dan disiplin.

Namun, perjalanan tidaklah selalunya mulus. Tuhan memberikan cobaan kepada hambanya agar senantiasa kuat meghadapi masalah yang mungkin dihadapi di masa depan kelak, dan Tuhan tidak pernah memberikan cobaan kepada hambanya melebihi kemampuan dari ciptaannya. Tahun pertama mencicil tempatusaha menjadi masa yang penuh tantangan. 

Tahun-tahun awal setelah mengambil pinjaman adalah masa yang penuh dengan tekanan, setiap kali tiba waktunya membayar cicilan, ia sering kali menghadapi kekeurangan dana. 

Dalam situasi sulit itu, ia harus meminjam uang dari teman untuk menutupi kekurangan pembayaran. Beban finansial yang berate tidak membuatnya menyerah. Sebaliknya, ia semakin gigih berjuang agar usahanya tetap beratahan.

Dalam menjalankan usaha ini, ia menyadari bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Waktu, tenaga, bahkan pikirannya ia curahkan sepenuhnya untuk membangun bisnis ini. Ia terus belajar dan mencari cara utnuk mengembangkan usahanya. Ia menyadari pentingnya inovasi, terutama dalam dunia yang terus berkembang.

 Ia mulai mencari cara-cara baru untuk menarik pelanggan, meningkatkan kualitas produknya, dan memastikan bahwa isahanya tetap relevan di tengah persaingan yang semain ketat.

Baginya mengikuti perkembangan zaman adalaah keharusan. Ia memahami bahwa dunia bisnis selalu berubah, dan mereka yang tidak mampu beradaptasi akan tertinggal. Oleh karena itu, ia terus belajar dan mencari inspirasi dari berbagai sumber untuk meningkatkan kualitas usahanya.

Ia mencoba berbagai cara macam produk baru dalam setiap dagangannya seperti menambahkan tempat jual beli jus buah dan juga pentol, seiring berjalannya waktu ia akhirnya memperjualbelikan bakso buatannya sendiri yang dibekukan kedalam freezer. Ia meracik sendiri bakso yang akan dia jual dengan penuh cinta kasih dan juga kepercayaan bahwa bahan makana yang ia buat itu akan laku dan diborong oleh para pelanggannya. Kemudian memanfaatkan teknologi seperti berbalanja via online menggunakan Shoopefood, untuk meraih pelanggan yang lebih luas.

Harapannya untuk usaha ini sangat sederhana tetapi bermakna dalam. Ia ingin bisnis bakso dan mie ayam ini memberikan keuntungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Lebih jauh lagi, ia bermimpi untuk membuka cabang di berbagai tempat sehingga usahanya bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dan memberikan dampak positif yang lebih luas.

Dari perjalanan hidupnya, ia memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada siapa pun yang ingin menulai usaha : Jangan hanya berhnti pada rencana. Rencana yang baik harus segara dilaksanakan. Waktu tidak akan pernah menunggu, dan mungkin ada orang lain yang memiliki ide serupa.

 Jika mereka melangkah lebih dulu, kita hanya akan menjadi penonton bagi kesuksesan mereka. oleh karena itu jangan ragu untuk bertindak. Lebih baik mencoba dan menghadapi kegagalan daripada tidak pernah mencoba sama sekali.

Kisah hidupnya adalah cerminan dari nilai-nilai yang ia pegang teguh. Ia percaya bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari seberapa besar pencapaian yang diraih, tetapi juga dari seberapa banyak pelajaran yang diperoleh selama proses tersebut. Baginya, setiap tantangan adalah bagian dari perjalanan hidup yang membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh.

Kini, usahanya terus berkembang dan telah menjadi salah satu tempat makan yang terkenal di daerahnya. Ia masih bekerja keras setiap harinya, memastikan bahwa setiap pelanggan yang datang merasa puas dengan makanan dan pelayanan yang ia berikan.

 Ia juga terus mencari cara untuk meningkatkan usahanya, baik dari segi kualitas maupun jangkauan. Mimpinya untuk membuka cabang baru kini bukan lagi sekedar angan-angan, tetapi juga menjadi tujuan utama yang sedang ia coba wujudkan.

Kisah hidupnya adalah inspirasi bagi banyak orang, terutama meraka yang ingin memulai usaha dari nol. Ia membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan keberanian unutk mengambil resiko, tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk diwujudkan. Hidupnya adalah bukti nyata bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi akan terasa begitu indah saat brehasil diarih.

Ketika aku melihat kedai Mas mur yang sekarang, aku merasa bangga telah menjadi saksi perjalanan panjangnya. Dari sebuah kedari kecil sederhaana hingga menjadi bisnis yang sukses, semua itu adalah hasil dari kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk bermimpi besar. Mas mur adalah contoh nyata bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah tetapi dengan usaha dan doa, segala sesuatu mungkin terjadi.

Mas mur mengajarkan kita bahwa dalam hidup ini, kita harus berani melangkah meskipun jalannya terasa sulit. Kita harus berani bermimpi, meskipun mimpi itu terasa terlalu besar. Dan yang terpenting, kita harus selalu bersyukur atas setiap langkah yang membawa kita lebih dekat kepada tujuan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun