Mohon tunggu...
M RayhanHanif
M RayhanHanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Hubungan Internasional Universitas Jember

Berusaha untuk menjadi penulis dan menganalisis fenomena sosial ekonomi politik. Namun ini bukan hal yang sederhana... But.. why don't we give a try ?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Integrasi Ekonomi Regional Melalui Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023

26 Maret 2023   22:07 Diperbarui: 26 Maret 2023   22:22 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang perlu ditawarkan ?

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN berpotensi melambat di tahun 2023.

Perry menjelaskan bahwa perekonomian ASEAN 5 tahun ini capai 4,6 persen dan lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tembus 5,3 persen. Hal ini disebabkan karena ekonomi global yang melambat.

Permasalahan tersebut muncul karena adanya konflik perang Rusia dengan Ukraina, hingga tensi antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang melambat karena inflasi yang masih tinggi.

Meski begitu, Perry menegaskan bahwa Indonesia harus mampu menunjukkan kepada dunia agar ASEAN mampu bertahan dari gejolak ekonomi yang tidak menentu ini.

Oleh karena itu Indonesia, sebagai ketua ASEAN di 2023, sekaligus dengan jumlah penduduk terbanyak dapat memaksimalkan peluang perekonomian domestik dengan memajukan UMKM yang bergerak dalam bidang digital, karena ekonomi digital adalah salah satu sektor ekonomi yang mengalami pergerakan signifikan.

 Maka dari itu, ini saatnya pemerintah untuk memberikan pelatihan kepada pedagang UMKM untuk memperkuat daya saing mereka di dalam globalisasi ekonomi.

Terlebih saat ini ASEAN telah memberlakukan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sejak tahun 2016. MEA merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang berarti semua negara yang berada di kawasan Asia Tenggara menerapkan sistem perdagangan bebas sesuai dengan kebijakan AFTA (ASEAN Free Trade Area). 

MEA memiliki empat pilar utama, yaitu pasar dan basis produksi tunggal, kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, Kawasan pembangunnan ekonomi yang merata dan berkeadilan, serta kawasan yang terintegrasi dengan ekonomi global.

Direktur Pemberdayaan Konsumen Kemendag Luther Palimbong menyampaikan bahwa MEA harus mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional sekaligus perdagangan antar negara di ASEAN.

Maka dari itu, untuk mendorong capaian tersebut, Indonesia sebagai pemegang kursi keketuaan ASEAN ini perlu meningkatkan komunikasi kepada negara-negara anggota ASEAN,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun