Apa yang perlu ditawarkan ?
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN berpotensi melambat di tahun 2023.
Perry menjelaskan bahwa perekonomian ASEAN 5 tahun ini capai 4,6 persen dan lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tembus 5,3 persen. Hal ini disebabkan karena ekonomi global yang melambat.
Permasalahan tersebut muncul karena adanya konflik perang Rusia dengan Ukraina, hingga tensi antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang melambat karena inflasi yang masih tinggi.
Meski begitu, Perry menegaskan bahwa Indonesia harus mampu menunjukkan kepada dunia agar ASEAN mampu bertahan dari gejolak ekonomi yang tidak menentu ini.
Oleh karena itu Indonesia, sebagai ketua ASEAN di 2023, sekaligus dengan jumlah penduduk terbanyak dapat memaksimalkan peluang perekonomian domestik dengan memajukan UMKM yang bergerak dalam bidang digital, karena ekonomi digital adalah salah satu sektor ekonomi yang mengalami pergerakan signifikan.
 Maka dari itu, ini saatnya pemerintah untuk memberikan pelatihan kepada pedagang UMKM untuk memperkuat daya saing mereka di dalam globalisasi ekonomi.
Terlebih saat ini ASEAN telah memberlakukan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sejak tahun 2016. MEA merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang berarti semua negara yang berada di kawasan Asia Tenggara menerapkan sistem perdagangan bebas sesuai dengan kebijakan AFTA (ASEAN Free Trade Area).Â
MEA memiliki empat pilar utama, yaitu pasar dan basis produksi tunggal, kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, Kawasan pembangunnan ekonomi yang merata dan berkeadilan, serta kawasan yang terintegrasi dengan ekonomi global.
Direktur Pemberdayaan Konsumen Kemendag Luther Palimbong menyampaikan bahwa MEA harus mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional sekaligus perdagangan antar negara di ASEAN.
Maka dari itu, untuk mendorong capaian tersebut, Indonesia sebagai pemegang kursi keketuaan ASEAN ini perlu meningkatkan komunikasi kepada negara-negara anggota ASEAN,