Mohon tunggu...
Aditia Murti
Aditia Murti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi kurang kerjaan tukang ngayal, ngakunya penulis (yg lebih sering ga punya ide nulis)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sendiri

16 Oktober 2012   06:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:47 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pertama mencintaimu, ada sedikit keraguan

mampukah aku memahami duniamu

mampukah aku sepenuh hati mencintaimu

mampukah aku menjaga hatiku

Masih teringat jelas

saat kamu meminta maaf

karena tlah membawaku memasuki duniamu

dan kujawab tak apa

aku tahu resiko yang harus kutanggung

aku berani hadapi itu

karena aku bersamamu

Kini kita melewati banyak hal

saat-saat tertawa karena tingkah kita

saat-saat mesra tanpa banyak kata

saat-saat sedih akibat banyak duka

Kuakui sejak rehat pertama aku berubah

menjadi lebih mudah terbakar cemburu buta

lebih mudah marah saat kamu tak ada kabar

lebih mudah menangis bila terlalu penat

Tapi kuakui pula, ini pertama

bagiku mencinta hingga nyaris membuta

serahkan hati sepenuhnya pada seorang pria

sandarkan seluruh lemah lelah di bahu orang tercinta

Dan kini kau putuskan sendiri

menata hidup tuk meraih mimpi

berjalan meniti hidupmu kembali

tanpa mau aku di sisimu lagi

Aku tak tahu harus bagaimana

duniaku runtuh seketika itu juga

cinta dan kecewa membara dalam dada

hanguskan setiap akal dan logika

Di sini, Sayangku

aku seorang diri terpaku di kota rantauku

bila tak kuat, sesekali aku bersembunyi tersedu

adukan pilu hati pada Tuhanku

Aku hanya ingin ada di sisimu

mendengar cerita tentang bagaimana kau lalui harimu

menjadi saksi tiap suka dan dukamu

menjadi tempatmu pertama berbagi tawa dan pilu

Aku masih ingat janjiku, Sayang

aku berani terima resiko itu

aku berani hadapi dunia yang berliku

karena aku bersamamu

Dan karena aku kini sendiri

mau apa lagi aku kini?

bahkan kamu tak inginkan aku lagi

jadi relakanlah kamu punya hati

bila suatu saat kau dengar ku tlah pergi

tinggalkan dunia busuk ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun