PENDAHULUAN
Perkembangan digital memang telah memengaruhi berbagai lini kehidupan,di jaman
yang serba cepat ini banyak hal yang sudah berubah terutama di gaya hidup masyarakat yang
seiring berkembangnya jaman semakin konsumtif (Bs et al., 2023). Salah satu dampak dari
perkembangan digital ialah berubahnya strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah
program yang menyeluruh dari sebuah usaha, atau perusahaan dalam menentukan target
pemasaran untuk memuaskan konsumen. promosi menjadi salah satu factor penting bagi
perusahaan dalam mencari calon pelanggan dan sebagai bentuk usaha membangun citra
perusahaan. promosi merupakan komunikasi pemasaran yang dikerjakan untuk memengaruhi,
menyampaikan pesan, membujuk, dan meningkatkan jangkauan pasar dari suatu perusahaan.
Tujuan aktifitas promosi adalah supaya produk yang dijual dapat dikenal oleh masyarakaat
umum, sehingga mereka dapat memutuskan untuk membeli dan memakainya, Strategi
pemasaran yang baik merupakan salah satu cara paling signifikan dalam meningkatkan
penjualan, maka dari itu tanpa pemasaran yang baik maka penjualan tidak dapat berjalan sesuai
yang direncanakan. Saat ini periklanan melalui media sosial sedang menjadi trend, Melalui
media sosial, pelaku usaha dapat melakukan promosi produk dengan menggunakan official
account perusahaan ataupun melalui perantara. Salah satu perantara yang saat ini sedang
trend adalah influencer sosial media. Dilansir dari kamus Merriam Webster, pengertian
influencer adalah individu yang dapat membimbing atau menginspirasi dalam memengaruhi
tindakan orang lain. Dalam konteks bisnis, influencer adalah individu yang mampu
memengaruhi, mengoordinasi, dan mendorong kreator untuk menciptakan sebuah produk
baru, sementara itu dalam konteks digital terutama media sosial, influencer merupakan istilah
yang tertuju pada seseorang yang memiliki banyak pengikut di sosial mediaTak jarang influencer media sosial dijadikan sebagai idola atau panutan oleh audiensnya.
Audiens disini merupakan individu yang mengikuti dan terlibat secara aktif dengan influencer,
Influencer memiliki kecenderungan untuk memengaruhi perilaku konsumsi pengikut mereka
dengan berbagai cara. mereka biasanya akan membuat konten berisikan review sebuah produk
atau jasa lalu memposting nya di berbagai platform media sosial yang mereka miliki, postingan
yang berisikan review tersebut ternyata mampu menarik atensi para calon konsumen untuk
melakukan pembelian,dengan adanya fakta bahwa influencer memiliki pengaruh yang besar
dalam dunia pemasaran, banayk pelaku usaha yang akhirnya memutuskan untuk memakai jasa
influencer dalam memasarkan produk atau jasa mereka. Selain itu, dengan berkembangnya era
digital, banyak perusahaan yang lebih memilih untuk memasarkan produknya di media sosial
dibanding di televisi, hal ini juga didukung dengan citra influencer yang dinilai kredibel dan
memiliki pengaruh besar.
ISI
Influencer memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap generai muda khususnya
generasi Z melalui banyak cara, influencer sering kali dianggap sebagai idola ataupun "teman
dekat" oleh pengikutnya, mereka membagikan kegiatan yang mereka lakukan sehari hari dan
tak jarang menunjukan barang barang yang mereka pakai, hal ini memicu rasa keingin tahuan
pengikutnya, tak jarang pengikut influencer yang ingin memiliki barang yang sama dengan
influencer yang mereka anggap sebagai idola itu, Menurut Ben Soebiakto selaku pengamat
digital lifestyle, generasi muda sangatlah konsumtif, salah satunya dipengaruhi oleh generasi
muda yang memiliki figur influencer yang mereka ikuti di platform media sosial yang mereka
pilih berdasarkan preferensi dan minat pribadi masing-masing individu. Ben mengatakan
bahwa penggunaan atau kepemilikan suatu barang oleh influencer yang diikuti oleh seorang
pemuda akan terdorong untuk membelinya juga. Menurutnya, endorsement melalui influencer
media sosial adalah strategi pemasaran yang lebih berhasil bagi generasi muda dari pada iklan
televisi (Islamiya, 2024). hal ini secara tidak langsung membuat kebiasaan konsumtif kepada
para pengikut influencer.
Influencer membangun branding dirinya dengan baik yang berujung mendapatkan
audience yang banyak, dengan banyaknya audience yang dimiliki, influencer
memanfaatkannya untuk medapatkan penghasilan tambahan dengan cara membuka
endorsement, bahkan banyak yang menjadikan influencer sosial media sebagai perkerjaanutama. Saat ini, endorsement sudah lazim dilakukan oleh para influencer sosial media,
influencer melakukan berbagai cara agar memiliki audience yang solid, diantaranya adalah
membangun kepercayaan, seperti mengupload kegiatan sehari hari, melakukan sesi tanya
jawab dan melakukan live streaming, hal ini membuat pengikutnya merasa akrab dan
menganggap influencer yang mereka ikuti sebagai "teman dekat", dan dapat membuat
pengikutnya membangun rasa percaya kepada influencer yang mereka ikuti, lalu influencer
juga membangun citra diri yang ideal yang dimana membuat pengikutnya ingin meniru gaya
hidup mereka. Generasi muda khususnya generasi z memiliki sebuah kebiasaan yang ingin
selalu up to date, hal ini menimbulkan sifat takut ketinggalan berita atau biasa disebut fear of
missing out (FOMO), influencer sosial media memanfaatkan hal tersebut dengan sangat baik,
influencer sosial media sering kali menciptakan koten yang eksklusif atau terbatas, sehingga
membuat pengikutnya merasa perlu untuk memiliki produk tertentu agar tidak tertinggal tren.
Saat ini Influencer memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan trend, ditambah
dengan banyaknya generasi muda yang fear of missing out (FOMO), ini membut gaya hidup
konsumtif tidak dapat dihindari, namun peran influencer tidak sepenuhnya negatif, dengan
adanya Influencer, Influencer sering kali mencipatakan trend baru, mengenalkan gaya hidup,
atau produk baru yang kemudian diadopsi oleh pengikut mereka. Hal ini dapat mendorong
inovasi dan kreativitas dalam berbagai industry, dan influencer juga dapat memperkenalkan
produk dan layanan baru kepada konsumen, memberikan review jujur, dan berbagi pengalaman
pribadi mereka. Dengan ini konsumen dapat terbantu dalam membuat keputusan pembelian
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka, namun tak dapat dipungkiri bahwa diluar sana
terdapat influencer yang tidak jujur, memberikan ulasan tidak jujur, mempromosikan produk
atau layanan yang memiliki kualitas rendah, yang dimana itu dapat merugikan konsumen, maka
dari itu konsumen harus menyortis informasi yang mereka dapatkan dari influencer, tidak boleh
menelan informasi yang diberikan oleh influencer secara mentah-mentah.
PENUTUP
influencer media sosial sebagai marketer adalah hasil nyata dari perkembangan
digital, fenomena ini akan terus berkembang dan berpotensi untuk mengubah dunia marketing,
meremehkan peran inflluencer sosial media merupakan tindakan yang ceroboh karena mereka
dapat membawa pengaruh yang sangat besar dalam perilaku konsumtif masyarakat terutama
generasi muda, gen Z. Pengaruh yang besar ini tentu membawa tanggung jawab yang besar,maka dari itu untuk meminimalisir dampak buruk dari maraknya influencer sosial media,
kesadaran konsumen yang tinggi menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan yang muncul
akibat kehadiran influencer marketing. Meskipun dilanda oleh tantangan yang besar, fenomena
ini merupakan bukti bahwa perubahan digital dapat membawa dampak yang begitu besar, dan
ini merupakan bukti bahwa generasi muda memiliki kemampuan untuk menciptakan
perubahan, jika mendapatkan dukungan yang tepat, pengaruh influencer yang besar dapat
dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bs, S., Arizal N, & Ririn Handayani. (2023). Analisis Pengaruh Content Marketing, Influencer,
dan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Jurnal Manajemen Dan
Bisnis Terapan, 5(2), 78--83. https://doi.org/10.31849/jmbt.v5i2.14231
Islamiya, F. I. (2024). Peran Influencer di Media Sosial dalam Membentuk Perilaku Konsumsi
dan Gaya Hidup Pemuda. Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H