Marx melihat bahwa strukur tidak menentukan tindakan individu secara determinan, namun ada dialektikanya. Analisis strukturalisme Marx terhadap agama terlihat dari caranya melihat doktrin-doktrin gereja yang mampu membuat penganutnya menjadi candu.
Fenomenologi, sebuah pendekatan yang muncul sebagai kritik atas paradigma fakta sosial dan aliran posistivistik. Fenomenologisme percaya, bahwa individu memiliki akal budi yang digunakan untuk membuat pertimbangan-pertimbangan.
Humanisme, suatu ketika dikategorikan dalam modernisme, pada kali lain masuk dalam posmodernisme. Kedua periode keilmuan tersebut seolah berebut untuk mengklaim, bahwa alirannyalah yang berhasil menemukan ilmu yang lebih manusiawi dari periode ilmu sebelumnya.
Dilanjutkan Pada Bab V tentang Sosiologi Agama Dalam Teori Kritis Materialisme sering dilawankan dengan idealisme. Hal ini disebabkan sejarah kelahirannya yang berasal dari kritik atas filsafat idealisme.Orientalisme Edward Said membawa kebaruan dalam orientalisme klasik.
Ia menolak tradisi lama orientalisme yang penuh prasangka dan etnosentris. Feminisme mengundang banyak perhatian, baik yang mendukung, menolak atau yang sekedar mengkritisi. Culture studies menempati tempat khusus dalam sosiologi tekait sumbangannya dalam pemikiran kritis, termasuk posmodern.
Pembahasan terahkir pada Bab VI mengenai Agama Dalam Perspektif Posmodern. Yang pertama menurut Foucault menganut nilai-nilai Marxian dengan menghilangkan beberapa aspek yang tidak sesuai atau neo-Marxis. Foucault tidak meneliti agama secara khusus. Menjelaskan mekanisme pendisiplinan tubuh oleh agama tidak dapat dijelaskan sesederhana seperti adanya doktrin yang memaksa.
Bukan juga karena tokoh kharismatik. Kerumitan ini disebabkan Foucault yang tidak mau mengakui otoritas yang berlaku. Hal ini pula yang membuat diskursus Foucault sedikit sulit.Yang kedua menurut, Nietzsche cukup fenomenal berkat analisisnya tentang kematian Tuhan pada masyarakat modern.
Filsafat nihilisme Nietzsche, banyak dipengaruhi oleh keterpesonaannya pada nihilisme Baudelaire. Nietzsche juga turut andil dapat individualisme. Nietzsche menawarkan konsep individualisme yang berkepribadian otentik dan kritis.
Kepribadian ini didapatkan dengan menyadari kepribadian dan potensi yang ada dalam dirinya. Di sisi lain, kerpibadian ini mencerminkan sosok yang hanya dimiliki intelektual tinggi, namun cenderung terasing.
Kelebihan buku : Â Â Â
Segmen buku ini sangat jelas untuk mahasiswa yang mengerjakan penelitian dan skripsi. Buku ini mudah didapatkan melalui Elektronik Book. Sehingga siapa pun yang ingin memilikinya bisa mendapatkannya. Selain itu melalui buku ini banyak yang dapat kita ambil untuk refrensi kita.