Dilihat dari kacatama lain, tentang kesiapan Indonesia:
- Kita pemilih jumlah penduduk yang paling tinggi di ASEAN, yakni lebih dr 240 Juta. Dan ini jika kita ekspor baik sebagai tenaga kerja terdidik maupun tidak, akan menjadi momok yang sangat menakutkan bangsa-bangsa di ASEAN. Kiranya kita perlu belajar kepada China. Dimana semua sektor ekonomi Indonesia, hampir semuanya dipegang oleh Etnis China. China, sudah sangat berhasil mengekspor penduduknya ke hampir belahan wilayah di Indonesia, maka ke depan Indonesia harus berhasil menguasai perdagangan dengan orangnya dulu, bukan dagangannya saja.
- Dalam hal IPM, kita memang masih lebih rendah dibandingkan dengan SIngapura dan Bruinei. Indonesia harus siap mengalahkan negara tersebut, walaupun jika dibandingka denga luas wilayah da jumlah penduduknya. Indonesia masih juara dibandingkan negara asean lainnya.
- Perdagangan bebas, masih akan menjadi bantu ganjalan tatkala TIDAK ADA BAHASA PENGHUBUNG yang menjadi acuan bersama. Sebagaimana diketahui, kita bahasa Indonesia, Vietnam berbahasa Vietnam, Kamboja berbahasa Kamboja. Yang masih bisa diajak komunikasi standar adalah melayu, seperti Brunei dan Malaysia. Untuk negara lainnya Inggris pun masih harus sama-sama belajar. Oleh karena itu, sebaiknya dijadian sebagai bahan kesepakatan untuk menjadikan Bahasa "...." sebagai pengantar.
- Nilai mata uang Rupiah yang sangat rendah, harus dijadikan momentum untuk berpikir ulang tentang pemberlakuan mata uang yang sama di region ASEAN. Seperti halnya EURO.
Terima kasih.
Cirebon, 2 Maret 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!