"Setiap posisi di DFB harus dipertanyakan, termasuk posisi pelatih. Anda tidak akan melangkah terlalu jauh dengan sepak bola semacam ini. Kami melihatnya di tim ini yang kurang berbakat, ini akan memberi kami masalah”
_Michael Ballack_ (baca disini)
Begitulah pernyataan pemain yang pernah memperkuat Chelsea tersebut. Dan memang apa yang dikatakan oleh Ballack tidaklah salah.
Fokus federasi kepada hal lain membuat timnas Jerman harus pulang dengan nasib tragis dan parahnya kepulangan di piala dunia 2022 sekaligus mengulang kisah pahit piala dunia 2018 di Rusia lalu yang sama-sama tersingkir di fase grup.
Memulai laga dengan aksi tutup mulut dan merasa bangga karna bisa menunjukkan aksi protesnya tersebut, namun pada akhirnya der panzer harus pulang dengan menutup wajah akibat rasa malu dan kesedihan yang tidak bisa ditahan.
Status juara dunia 4 kali pun seakan hanya nama saja tanpa arti apa-apa, karena banyak orang sudah tak lagi menaruh rasa hormat. Sang raksasa pada masanya pun menjadi turun kasta dimata para pecinta sepakbola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H