Coba saja kita lihat di pesantren,apakah hal itu sudah di terapkan, bukan? Seperti halnya belajar
bersama,menghargai satu dengan yang lainnya , menolong sesama teman,bahkan solidaritasnya
sangat titinggi.Hal tersebut terbangun dengan bersama-sama.
Namun, dilematisnya adalah bagaimana dengan kebiasaan menghafal Al Quran-nya? dan Murojaahnya? Tingkat stress nya? Jam tidurnya?Apakah harus ditinggal demi mendapatkan predikat sebagai
calon dokter?
Heii fellas, we can do both!
Kata siapa sih rajin belajar itu untuk mengejar hal dunia bahkan akan menghambat kita untuk tetap
menjalankan aktifitas sebagai santri? Bahkan, jika kita sudah terbiasa menghafal al-quran, hadist,
Insyaallah nanti kalau kita dapat pelajaran yang harus menghafal anatomi-nya manusia, fisiologinya, hingga patogenesis-nya.Sebetulnya, jadi mahasiswi kedokteran adalah sesuatu yang biasa saja
bahkan sama dengan mahasiswi jurusan fakultas lainnya.
Apa sih perbedaan antara fakultas kedokteran dan fakultas lain?