Bagaimana sih jika ada seorang santriwati di sebuah pondok pesantren nekat untuk mengejar
mimpinya menjadi mahasiswi kedokteran yang sibuk nya bukan main? Memang bisa? Nanti untuk
hafalan nya bagaimana? Apakah berpengaruh?
Siapa Sih yang tidak mau mewujudkan mimpinya? Masuk kedokteran lah contohnya, Itu merupakan
pekerjaan yang mulia dan sangat diperlukan oleh Masyarakat dan saudara saudara kita yang lain
loh. Bahkan, juga bisa mempengaruhi cara pandangan orang lain terhadap diri kita.
Eits, namun jangan salah dulu temen temen. Itu semua sudah ada proses nya tersendiri dan perlu
dibayar dengan keseriusan dan kerja keras kita loh.Kita harus berusaha belajar terus menerus dan
jangan lupa di iringi dengan doa temen temen! demi mengejar apa yang kita impikan tentunya, dan
kita juga harus bisa pandai dalam mengatur waktu.
Dan perlu kalian ketahui lagi temen temen , bahwa di pondok pesantren itu tidak hanya di ajarkan
ilmu agama saja,bahkan di pondok pesantren juga mengajarkan bahasa Indonesia, ilmu hitung,ilmu
alam dan juga bahkan Pancasila.
Seharusnya menjadi seorang santri itu harus bangga temen temen,karena menjadi seorang santri
sebenarnya banyak memiliki "point plus lho " Hanya saja kalian tidak tahu.Sebelumnya kita yang
sudah terbiasa dan berpengalaman menjadi seorang santri dan di sana lah kita membiasakan diri
dalam mengatur waktu saat di pondok pesantren.Maka kita tidak akan terlalu kaget ketika di
hadapkan dengan jadwal belajar bahkan jadwal kegiatan yang sangat padat sebagai seorang
mahasiswi kedokteran. Meskipun belajarnya sibuk bukan main, namun "biasalah" kalau kata santri.
Menjadi seorang mahasiswi kedokteran itu harus kuat solidaritasnya,mentalnya karena kita semua
akan menjadi teman sejawat, saling diskusi, hingga saling menolong sesama teman yang lainnya.
Kita akan terus bersama-sama hingga selesai.
Coba saja kita lihat di pesantren,apakah hal itu sudah di terapkan, bukan? Seperti halnya belajar
bersama,menghargai satu dengan yang lainnya , menolong sesama teman,bahkan solidaritasnya
sangat titinggi.Hal tersebut terbangun dengan bersama-sama.
Namun, dilematisnya adalah bagaimana dengan kebiasaan menghafal Al Quran-nya? dan Murojaahnya? Tingkat stress nya? Jam tidurnya?Apakah harus ditinggal demi mendapatkan predikat sebagai
calon dokter?
Heii fellas, we can do both!
Kata siapa sih rajin belajar itu untuk mengejar hal dunia bahkan akan menghambat kita untuk tetap
menjalankan aktifitas sebagai santri? Bahkan, jika kita sudah terbiasa menghafal al-quran, hadist,
Insyaallah nanti kalau kita dapat pelajaran yang harus menghafal anatomi-nya manusia, fisiologinya, hingga patogenesis-nya.Sebetulnya, jadi mahasiswi kedokteran adalah sesuatu yang biasa saja
bahkan sama dengan mahasiswi jurusan fakultas lainnya.
Apa sih perbedaan antara fakultas kedokteran dan fakultas lain?
Yang membuatnya berbeda hanyalah fakta bahwa masyarakat lebih cenderung menilai betapa
mewahnya kursi di kedokteran dan lantaran biaya pendidikannya yang fantastis.
Dan yang membedakan lagi hanya pada subjek dan cara pembelajarannya saja temen temen, yang
sebetulnya bisa bisa saja cepat untuk disesuaikan, asal saja kita bisa tekun, sabar, dan punya
kemauan yang kuat dan kerja keras untuk belajar.Temen temen,yang perlu ketahui lagi kemauan
kuat untuk belajar itu tidak harus dibentuk hanya karena supaya ingin lulus saja, tetapi juga lebih ke
kesadaran bahwa bila mahasiswi jurusan lain tidak ingin belajar maka dampaknya paling banter
hanya remidial saja, mahasiswi kedokteran yang tak mau tekun untuk memahami subjek
pelajarannya maka tidak hanya akan mengalami remidial ujian, tetapi juga akan, wait for it,
MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN CALON PASIENNYA KELAK DI MASA DEPAN.
Bahkan, apakah kalian tahu tidak Bapak Kedokteran Modern itu siapa? Ibnu Sina atau yang biasa
dipanggil Avicenna di Barat itu loh. Dia adalah seorang muslim. Kecerdasannya sangat luar biasa
sekali dan banyak lagi ilmu-ilmu baru di bidang kedokteran yang telah di temukan oleh beliau.
Jadi untuk kalian apakah masih takut atau ragu demi menggapai mimpimu sebagai dokter?
Coba saja kita lihat saudara-saudara kita yang ada di Indonesia, atau bahkan di Palestina, mereka
semua butuh bantuan para calon-calon dokter seperti kita ini loh. Beliau sudah lulus jadi dokter, lalu
hafalan qur'annya juga mantap, ditambah rela membantu orang-orang kesusahan.wah itu sangat
menarik sekali menurut ku temen temen. para beliau beliau nya bisa di jadikan panutan untuk kita
tiru temen temen .
Temen temen,Mengapa sih kedokteran itu penting?
Tentu saja seorang dokter itu penting temen temen, ilmu kedokteran itu sangat penting bagi orang
yang sakit karena seorang dokter dapat menyembuhkan orang sakit dapat membantu dan menyembuhkan dari Sakitnya dan
kemudian menjalani kehidupannya secara membaik seperti semula.
Apakah pahala sekali, bukan? Apalagi kalau pasiennya sembuh atas izin Allah swt. Tentu saja seorang
dokter akan merasakan kebahagiaannya yang sangat luar biasa bukan main main .
Jadi untuk kalian semua jangan ragu atau takut untuk mewujudkan impiannya karna seseorang yang
benar-benar berusaha,kerja keras,dan berdoa tidak akan pernah mengkhianati hasil sesuai dengan Allah berikan kepada kita semua. Dan wujudkan impian dengan ke konsistenan kalian temen temen.
setiap impian pasti sangat membutuhkan semangat dan kerja keras agar bisa kita capai.Dan
gunakanlah waktumu untuk mencapai tujuan dan mengerjakan setiap impian dengan fokus dan di
siplin .Dan bangunlah kebiasaan kecil setiap hari dari situlah temen temen dapat memulai meraih
impian dengan langkah kecil terlebih dahulu.Dan temen temen juga perlu menghindari keinginan
yang dapat merugikan kita nantinya.