Sistem Informasi Akuntansi harus menyajikan informasi penting yang mudah dipahami oleh para pengguna informasi akuntansi.
c. Reabilitas
Informasi akuntansi harus dapat diuji untuk mendapatkan keakuratan dari informasi akuntansi tersebut, sehingga informasi akuntansi perusahaan sesuai dengan jumlah yang tersedia di lapangan.
d. Netral
Informasi akuntansi harus memiliki sifat yang netral kepada pihak ataupun kepentingan tertentu. Sehingga dapat terhindar dari kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
e. Dapat dibandingkan
Informasi akuntansi digunakan untuk pelaksanaan evaluasi terhadap keuangan perusahaan sehingga dapat disimpulkan bahwa keuangan perusahaan mengalami peningkatan, stagnan atau bahkan mengalami penurunan.
f. Lengkap
Penyajian informasi akuntansi harus dipastikan sudah lengkap serta mencakup keseluruhan data yang diperlukan oleh pengguna informasi akuntansi.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat simpulkan bahwa ketika Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki unsur relevan, mudah dipahami, reabilitas, netral, dapat dibandingkan dan lengkap maka semakin berkualitas system informasi akuntansi tersebut.
Pada dasarnya, sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen yang bertugas untuk mengelola informasi transaksi dari seluruh operasi yang ada. Seluruh informasi organisasi baik informasi keuangan maupun non keuangan dikelola dalam sistem informasi manajemen sebagai informasi bagi seluruh tingkatan manajemen (manajemen puncak, menengah, dan bawah) sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Sementara itu, informasi yang diberikan oleh sistem informasi akuntansi berkisar pada informasi yang berkaitan dengan hasil pemrosesan transaksi organisasi, yang lebih bersifat keuangan. Maka dari itu, berdasarkan apa yang dikerjakan oleh SIA, berikut adalah lima macam pengguna dari informasi akuntansi.