Mohon tunggu...
RATU BILKIS
RATU BILKIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Mercu Buana

Nama : Ratu Bilkis Nim : 43221010120 Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M. Si. Ak -S1 Akuntansi- Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

A-301_Quiz 1_Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Pemikiran Mahatma Gandhi

6 April 2023   12:46 Diperbarui: 6 April 2023   13:05 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara Pergerakan terus berlangsung, Gandhi tetap melanjutkan pencariannya akan kebenaran dan merancang strategi yang sesuai untuk menghadapi musuh. Ia menyebutnya Satyagraha - Penegakan Kebenaran. Gandhi yakin bahwa dengan melihat penderitaan seseorang yang menegakkan kebenaran akan memberi pengaruh dan akan menyentuh nurani pelaku kesewenangan (musuh). Satyagraha kemudian dijalankan secara luas dan efektif dalam perjuangan kemerdekaan. Perjuangan ini akhirnya mencapai satu titik dimana Inggris tak sanggup bertahan menentang tekanan dari aksi masa yang terus terjadi di India dan dengan adanya perang dunia ke dua membawa suatu keadaan yang buruk juga bagi pemerintahan Inggris. Akhirnya Inggris menerima tuntutan India dan juga tuntutan kaum muslim di India untuk menciptakan negara Muslim dan memisahkan diri menjadi Pakistan Barat dan Pakistan timur (sekarang Bangladesh). India mendapatkan kemerdekaannya setelah perjuangan yang sangat lama. Pada tanggal 15 Agustus 1947 akhirnya India diberikan oleh Inggris, sebuah akhir dari perjuangan meraih impian dan cita-cita yang selama ini dirancang oleh Gandhi sebagai hasil dari anti kekerasan. Namun pada saat kemerdekaan, India juga pecah menjadi dua negara, yaitu India dan Pakistan, yang mana hal ini tidak disetujui oleh Gandhi.

Pada tanggal 30 Januari 1948, Gandhi ditembak oleh Nathuram Godse ketika Gandhi hendak beribadah. Sesuai dengan tradisi Hindu, Gandhi dikremasi di Rajghat, Delhi. Abu Gandhi ditebar di banyak tempat sebagai memoriam; sangam at Allahabad, Sungai Nil di Uganda, Taman pemakaman memorial, Istana Aga Khan dimana Gandhi di penjara pada 1942 hingga 1944, dan Self-Realization Fellowship Lake Shrine di Los Angeles.

Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata teknologi mengandung arti metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Secara etimologi, teknologi berasal dari kata technologia (bahasa Yunani), "techno", yang artinya keahlian dan "logia", artinya pengetahuan. Sementara secara umum, pengertian teknologi adalah penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis dalam kehidupan manusia atau pada perubahan dan manipulasi lingkungan manusia. Saat ini banyak manusia sangat bergantung pada tekonologi, bahkan teknologi bisa menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang. Contohnya adalah penggunaan teknologi Sitem Informasi Akuntansi pada perusahaan yang berguna untuk mendukung perencanaan dan pengendalian perusahaan.

Adapun definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut Raflis (2013) adalah suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka menghasilkan informasi yang relevan, diantaranya mencatat data ekonomi, memproses dan menganalisa data serta menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. Perusahaan-perusahan pada saat sekarang sudah mulai meninggalkan sistem manual, mereka mulai beralih ke Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis komputer (computer based system).

Perkembangan era teknologi merupakan era yang telah merubah pola pikir manusia untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka dan memulai untuk melakukan banyak penemuan salah satunya di bidang teknologi informasi. Penemuan tersebut telah membantu manusia untuk mendapatkan berbagai sumber informasi yang berasal dari media cetak, elektronik, komunikasi, dan hingga sekarang munculnya internet yang menghilangkan tembok pembatas komunikasi antar individu hingga antar negara. Oleh karena itu, apabila terjadi pemahaman yang tidak tepat atau bahkan saling tumpang tindih (overlap) dalam penggunaan teknologi system informasi dapat mengakibatkan kekeliruan pemahaman posisi dan upaya pengembangan system informasi dan teknologi yang direncanakan.

Pada dasarnya, pemakaian system teknologi informasi adalah untuk memudahkan, mempercepat (drive up), dan efisiensi (low cost) pekerjaan yang dilakukan secara manual oleh tenaga manusia, serta mengurangi kesalahan manusiawi (human error) yang muncul. Namun, pemanfaatan dan pengembangan teknologi atas system kerja yang berjalan dalam suatu entitas harus tepat dan sesuai dengan tujuan serta mempertimbangkan juga sisi kemanusiaannya. Karena jika tidak, akan sangat mungkin terjadi penggantian semua peran manusia kedalam suatu teknologi dimasa depan. Sebagaimana contoh yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perusahaan saat ini mulai menggantikan peranan akuntan menjadi suatu system informasi akuntansi berbasis computer.

Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Mahatma Gandhi yang memberikan pandangannya mengenai kritik teknologi pada suatu wawancara, dimana ia berkata “Tubuhku ini tidak lain adalah sebentuk mesin yang rumit, bagaimana aku bisa anti mesin? Alat pitalku, bahkan tusuk gigi ini, misalnya adalah juga mesin. Aku tidak membenci mesin, namun benci rasa suka berlebihan kepada mesin. Aku tidak suka mesin yang melemahkan kekuatan manusia. Ada yang membicarakan tentang mesin mampu menghemat kerja manusia, sementara ribuan orang tercampak ke pinggiran jalan tanpa pekerjaan. Ya, aku ingin tenaga dan waktu manusia dapat dihemat, namun bukan hanya untuk sekelompok orang, namun untuk semua manusia. Aku ingin kekayaan tidak hanya terakumulasi di tangan beberapa orang, namun juga untuk semua orang.”

Adapun maksud dari pernyataan mahatma Gandhi ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan teknologi harusnya mempertimbangkan juga situasi kemanusiaan, tidak hanya terus berjalan dengan menguntungkan satu atau dua orang saja. Diperlukan kesadaran pengembangan teknologi yang manusiawi.

Mahatma Gandhi merupakan seorang pemimpin ideologis dari India, dia sering kali disebut sebagai orang yang mengawali adanya pendekatan teknologi tepat guna. Meski pada masa Gandhi konsep teknologi tepat guna belum diberi nama, Gandhi sudah mulai mengusahakan penggunaan teknologi sederhana berbasis kondisi lokal, dan sebagian besar berupa teknologi berbasis pedesaan untuk membantu desa-desa di India agar menjadi mandiri. Gandhi tidak setuju dengan ide mengenai teknologi yang menguntungkan hanya sebagian kecil orang dengan mengorbankan sebagian besar yang lain, termasuk penerapan teknologi yang menyebabkan banyak pengurangan tenaga kerja demi meningkatkan keuntungan (profit).

Teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal. Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun