Mohon tunggu...
Rattahhandisa
Rattahhandisa Mohon Tunggu... Pustakawan - pustakawan

ku ingin tahuuuu linktr.ee/rattahhandisa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dorong Talenta Muda Suarakan Kelestarian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

19 November 2024   21:17 Diperbarui: 19 November 2024   22:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada Kamis, 12 September 2024, Panggung Terbuka Arboretum Ir. Lukito Darmadi di Manggala Wanabhakti Jakarta menjadi saksi bagi generasi muda yang tampil berbicara tentang masa depan lingkungan hidup dan kehutanan. Lomba Pidato Standarisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang diikuti oleh pelajar dari berbagai SMA di wilayah Jabodetabek, menggugah semangat baru dalam dunia pendidikan

Lomba ini bukan hanya sekadar ajang berbicara, tetapi sebuah gerakan untuk mendorong generasi muda mengatasi masalah lingkungan dengan solusi-solusi sederhana yang dapat membawa dampak luar biasa. Tema yang diangkat dalam lomba ini, “Standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan = Solusi Sederhana Dampak Luar Biasa,” bukan hanya sekadar slogan, tetapi merupakan seruan untuk tindakan nyata dalam merawat bumi.

Hadirkan Kesadaran Lingkungan Melalui Pidato

Lomba Pidato ini memiliki tiga urgensi utama yang menjadi fondasi penyelenggaraannya. Pertama, lomba ini bertujuan untuk memperkenalkan tugas dan fungsi Standarisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sebagai alat pengendalian lingkungan kepada generasi muda, terutama Gen Z. 

LHK bukan sekadar serangkaian regulasi, tetapi sebuah instrumen yang sangat penting untuk mengontrol dampak yang dihasilkan dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup. Dengan mengedukasi generasi muda tentang LHK, diharapkan mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga keberlanjutan alam.

Urgensi kedua adalah mendorong pemikiran kreatif dan ide-ide baru dari talenta muda terkait isu-isu lingkungan terkini. Dalam pidato mereka, para peserta tidak hanya diminta untuk berbicara tentang masalah yang ada, tetapi juga menawarkan solusi yang bisa diimplementasikan oleh masyarakat, baik dalam skala individu maupun kolektif. Ide-ide segar ini sangat penting, mengingat tantangan lingkungan yang semakin kompleks, seperti krisis iklim, polusi plastik, dan degradasi hutan.

Urgensi ketiga adalah untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dengan memperdalam pemahaman generasi muda tentang isu-isu lingkungan baik di tingkat nasional maupun global. 

Dari kerusakan hutan yang semakin parah hingga ancaman perubahan iklim yang semakin nyata, para peserta lomba diharapkan dapat mengidentifikasi tantangan-tantangan besar ini serta memberikan gambaran tentang bagaimana masa depan kelestarian lingkungan bisa lebih terjamin dengan tindakan yang tepat dan kolaborasi bersama.

Sebuah Wadah Bagi Talenta Muda Berbicara untuk Bumi

Lomba Pidato Standarisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan bukan hanya tentang siapa yang paling fasih berbicara, tetapi juga tentang bagaimana menyampaikan pesan yang kuat, inspiratif, dan penuh solusi. Ajang ini memberi wadah bagi talenta muda untuk menyalurkan gagasan mereka tentang bagaimana menjaga kelestarian lingkungan dengan pendekatan yang berbasis pada Standarisasi LHK.

Sebanyak 28 peserta dari berbagai sekolah menengah atas (SMA) di wilayah Jabodetabek ikut berkompetisi. Mereka datang dari berbagai daerah, mulai dari SMA Rimba Madya Bogor, SMA Kosgoro Kota Bogor, hingga SMA Labschool Kebayoran. Setiap peserta tampil dengan pidato yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menggugah perasaan audiens tentang pentingnya peran aktif generasi muda dalam melestarikan lingkungan.

Para peserta didampingi oleh guru-guru pendamping dan suporter yang setia mendukung mereka. Dalam ruang yang penuh semangat ini, para pelajar ini berkesempatan untuk berbicara di depan publik dengan penuh percaya diri dan menyuarakan ide-ide mereka tentang bagaimana cara-cara sederhana, jika dilakukan bersama-sama, bisa memberikan dampak yang luar biasa dalam menjaga bumi.

Tema lomba “Standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan = Solusi Sederhana Dampak Luar Biasa” memberikan ruang bagi peserta untuk berpikir lebih dalam mengenai langkah-langkah praktis yang bisa diambil untuk mengatasi masalah lingkungan yang semakin pelik. Walaupun tampaknya sederhana, solusi yang ditawarkan dalam lomba ini memiliki dampak yang signifikan terhadap keberlanjutan lingkungan.

Beberapa peserta mengangkat isu sampah plastik yang telah menjadi salah satu masalah terbesar di dunia. Sachi Charissa Irmawan, misalnya, dalam pidatonya mengajak semua pihak untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan beralih ke barang-barang yang dapat dipakai ulang seperti tas belanja dan sedotan plastik yang bisa digunakan kembali. 

Menurutnya, perubahan kebiasaan ini mungkin terdengar kecil, tetapi jika dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, dampaknya akan sangat besar bagi mengurangi pencemaran lingkungan.

Rifqi Nizar Ramadhan, juara pertama lomba, mengangkat isu pengelolaan sampah yang buruk sebagai masalah utama yang menyebabkan krisis iklim. Ia menekankan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik. 

Rifqi juga mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap kelestarian alam dengan berperan aktif di dunia maya, menyuarakan pentingnya isu-isu lingkungan, serta bergabung dalam berbagai gerakan, seperti Pandawara, yang berfokus pada upaya pelestarian lingkungan.

Allysa Nataneila, peraih juara kedua, berbicara tentang bagaimana sampah plastik yang semakin menumpuk menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan bumi. Ia mengusulkan agar setiap individu mulai mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri dan memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan. Allysa juga mengajak pemerintah dan masyarakat untuk mendukung program reboisasi dan penggunaan kendaraan listrik yang dapat mengurangi jejak karbon.

Melalui pidato-pidato mereka, para peserta memberikan gambaran tentang bagaimana aksi kecil bisa menjadi kunci dalam mengatasi masalah besar yang dihadapi bumi. Peserta mengajak audiens untuk tidak melihat masalah lingkungan sebagai sesuatu yang terlalu rumit, tetapi sebagai tantangan yang bisa dipecahkan dengan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang lebih ramah lingkungan.

Pemikiran Kreatif dan Inovasi untuk Mengatasi Masalah Lingkungan

Beberapa pidato lainnya juga menunjukkan bagaimana kreativitas dan inovasi bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Salah satu ide menarik datang dari Dzikra Arrahmandika Haerullah, juara harapan 1, yang mengusulkan pentingnya daur ulang kertas sebagai langkah sederhana untuk mengurangi penebangan pohon. 

Menurutnya, pengurangan penggunaan kertas tidak hanya dapat menghemat sumber daya alam, tetapi juga membantu mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh proses produksi kertas.

Selain itu, ada juga ide-ide inovatif mengenai pertanian perkotaan. Sachi Charissa Irmawan dalam pidatonya mengungkapkan bagaimana metode urban farming dengan teknik hidroponik dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pangan sekaligus mengurangi dampak lingkungan. 

Dengan menanam tanaman di rumah menggunakan teknologi hidroponik, kita tidak hanya mendapatkan hasil pangan yang sehat, tetapi juga dapat memperbaiki kualitas udara dan mengurangi ketergantungan pada produk pangan yang dibawa dari luar kota, yang berkontribusi pada polusi dan pemborosan energi.

Membangun Kesadaran Lingkungan di Kalangan Generasi Muda

Melalui lomba ini, para peserta berhasil membangun kesadaran di kalangan generasi muda mengenai pentingnya untuk bertindak sekarang demi masa depan lingkungan yang lebih baik. Setiap pidato mencerminkan tekad dan semangat untuk menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan besar yang tengah dihadapi dunia. Dari krisis iklim, kerusakan hutan, hingga pencemaran plastik, setiap pidato mengingatkan kita bahwa kita semua bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian bumi.

Di balik semangat para peserta, ada pesan yang sangat jelas: perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang diambil secara bersama-sama. Melalui tindakan sederhana seperti mengurangi sampah plastik, menggunakan kendaraan listrik, hingga mendaur ulang, kita bisa memberikan dampak yang luar biasa untuk menjaga bumi.

Pemenang yang Menginspirasi

Para juri yang terdiri dari Drs. Bugi Kabul Sumirat, M.Phil (praktisi public speaking dan storyteller), Edy Suryanto, S.Sos., M.Ilkom (dosen Ilmu Komunikasi), dan Raisa Wulan Kamila, S.Sos., C.P.S (praktisi public speaking dan editor) menilai setiap pidato dengan cermat berdasarkan artikulasi, intonasi, ekspresi, kesesuaian tema, dan gaya pidato. 

Dari penilaian tersebut, Rifqi Nizar Ramadhan dari SMA Rimba Madya Bogor berhasil meraih juara pertama dengan nilai 85,86, diikuti oleh Allysa Nataneila dari SMAN 5 Bekasi dengan nilai 85,56, dan Sachi Charissa Irmawan dari SMAK Penabur Gading Serpong dengan nilai 85,26.

Pemenang-pemenang ini bukan hanya menunjukkan kemampuan berbicara yang luar biasa, tetapi juga memberikan inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berbuat lebih banyak untuk keberlanjutan bumi.

Catatan Akhir : Sebuah Aksi Kecil untuk Dampak yang Luar Biasa

Lomba Pidato Standarisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini bukan hanya sekadar ajang untuk menilai siapa yang paling fasih berbicara. Lebih dari itu, lomba ini mengingatkan kita bahwa setiap langkah kecil, jika dilakukan bersama-sama, bisa memberikan dampak luar biasa bagi kelestarian bumi. Generasi muda, yang dikenal sebagai agen perubahan, kini telah menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui solusi-solusi sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah awal dari perjalanan panjang untuk merawat bumi yang kita cintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun