Mohon tunggu...
Ratri Cahya Wulandari
Ratri Cahya Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Ratri Cahya Wulandari. Sesederhana kilau lembut yang memecah malam, menjadi makna dari nama itu. Perempuan Jawa yang suka menulis sejak SMP. Terkadang suka bersosialisasi tapi juga suka menyendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mencegah Radikalisasi Anak Usia Dini di Era Digital: Tanggung Jawab Orang Tua

28 November 2024   19:41 Diperbarui: 6 Desember 2024   19:06 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Nadezhda1906, diunduh melalui istockphoto.com 

 1. Peningkatan Intoleransi

Anak-anak yang terpapar pada konten ekstrem cenderung mengembangkan sikap intoleransi terhadap perbedaan, baik dalam hal agama, etnis, atau pandangan politik. Mereka bisa menjadi lebih mudah terprovokasi dan lebih sulit untuk menerima pandangan orang lain yang berbeda dengan mereka.

 2. Kehilangan Kemampuan untuk Berempati

Proses radikalisasi sering kali mengarah pada dehumanisasi, di mana kelompok-kelompok yang dianggap sebagai "musuh" dipandang tidak manusiawi atau tidak layak dihargai. Hal ini dapat merusak kemampuan anak untuk mengembangkan empati terhadap orang lain.

 3. Keterasingan Sosial

Anak yang terlibat dalam kelompok radikal sering kali merasa terasing dari lingkungan sosial mereka. Mereka mungkin menjauh dari teman-teman dan keluarga, dan berisiko terlibat dalam tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Mencegahan Radikalisasi pada Anak Usia Dini di Era Digital

 1. Pengawasan dan Pembatasan Penggunaan Gadget

Orang tua harus aktif dalam mengawasi penggunaan gadget oleh anak-anak mereka. Termasuk mengatur waktu penggunaan, serta memantau jenis konten yang diakses. Contohnya ajak Andra untuk melihat berbagai gambar atau video dan kemudian diskusikan bersama apakah konten tersebut mengandung hal yang positif atau negatif. Misalnya, apakah video tersebut mengajarkan nilai yang baik atau justru mengajak anak-anak melakukan hal yang tidak baik.

 2. Pendidikan Literasi Digital

Anak-anak harus diberikan pendidikan literasi digital sejak dini, yang meliputi kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi informasi yang mereka terima. Mereka harus diajarkan bagaimana cara mengenali informasi yang salah dan bagaimana melindungi diri mereka di dunia maya. Contohnya gunakan cerita tentang karakter kartun yang melupakan untuk keluar dari aplikasi dan kemudian ada orang lain yang mengakses informasi pribadinya. Setelah itu, ajak mereka untuk berdiskusi tentang apa yang bisa dilakukan untuk melindungi akun atau data pribadi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun