Tapi, justru itulah salah satu kunci menghadapi WB
Bila saat itu saya terlalu perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisan saya sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya diary berbahasa Inggris itu tidak akan pernah rampung.
Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah *free writing* atau menulis bebas.
Tidak usah merasa khawatir tulisan kita dikritik dma banyak kesalahan. Yuk, dicoba menulis bebas untuk mengatasi salah satu penyebab WB-nya 😊👍🏻
Tibalah pada sesi tanya jawab :
P1
Assalamulaikum bu dita salam kenal sy Nurhasnah dr UPT SMP N 2 tigataksa ibu aktivitas PP angk 3 dan 6 artinya ibu jd pp 2 kali.benarkah? Bukannya hanya satu kali di bolehkan.keren bgt bu
Apa tips ibu menulis dalam bahasa inggris.sementra jurusan ibu ipa
Thanks
----Wa 'alaikum salam Bu Nurhasanah 🥰🙏🏻
Betul, saya dan teman-teman di Subang ditugaskan dua kali. Hal ini sesuai surat edaran dari Kemdikbud yang intinya bila pernah menyelenggarakan PGP, maka PP diambil dari angkatan sebelumnya, jika kurang akan ditambah dg PP baru dg seleksi reguler. Terkait bahasa Inggris, saat SMP saya dan 3 sahabat lain ikut les privat Bun tapi gurunya berbeda dg guru B. Inggris yang meminta saya menulis diary berbahasa Inggris. Saya selalu ingat yg disampaikan oleh guru saya, bahwa belajar bahasa Inggris itu, tak bisa hanya bicara. Perlu dilatih pula kemampuan mendengar dan menulis dalam bahasa Inggris. Yah, sebagaimana Tes TOEFL dan semacamnya. Kan tidak hanya kemampuan reading saja yang dites.
Tips nya sederhana, just do it.
P2
Mugiarni dari Kabupaten Tangerang
Salam kenal bu.
almarhum suami saya juga dari Subang. ( Kalijati)
👏👏
Pertanyaan
1. Bagaimana cara memulai untuk memperkenalkan budaya digital pada anak SD.
2. Mengingat sekolah tempat saya mengajar bukan kategori lingkungan yang baik. Orang tua murid cenderung mengatur guru, sementara dg kondisi mereka yang berpengetahuan level bawah ?
Terimakasih
---https://www.kompasiana.com/amp/ditta13718/62f536faa51c6f7f06629172/literasi-digital-kemkominfo-bagian-1-literasi-dan-budaya-digital
Untuk menjawab pertanyaan pertama, artikel yang pernah saya buat mungkin bisa sedikit menambah wawasan kita terkait Budaya Digital.
Tulisan tersebut saya buat setelah mengikuti mengikuti Literasi Digital Sektor Pemerintahan Daerah Jawa Barat Tahun 2022 (BPSDM) Batch 5 Bertema Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Pemberdayaan Kapasitas Teknologi Digital Kementerian Kominfo.
Selanjutnya bisa juga membaca Bagian Kedua tentang Etika Digital: