Keesokan harinya, ibu Rahmia memberiku gaji. Tapi karena iba, ia memutuskan untuk melunasi semua uang ujian akhirku. "Fokuslah belajar, Nafisa. Kamu anak yang hebat," katanya.
Aku tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikannya, tapi aku tahu satu hal: harapan selalu ada selama aku tidak menyerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!