Mohon tunggu...
Ratna Roidatin
Ratna Roidatin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa aktif, penulis buku dan content writer dibeberapa media

apa buku favoritmu?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga atau Empat Pasang Kaki

10 Februari 2023   10:36 Diperbarui: 10 Februari 2023   10:56 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa aku sudah mati?"

Mata Ed, samar-samar terbuka ketika melihat sekilas cahaya kuning di ujung jalannya.

Bukan  cahaya ke alam lain, namun terang dan hangat.

"Kau sudah sadar Ed?"

"Thomas, Rudi? Itu kalian?"

"Iya, maaf  lama karena kami tadi harus kucing-kucingan dengan beberapa tikus kumal"

Kedua kawannya telah kembali. Begitu pula dengan Boni yang sibuk  menjilati kaki Ed.

"Maaf Ed, Boni tadi  mencarikanmu kayu bakar. Sesampai di sini, kamu sudah  tidak sadar dengan kayu bakar dan Boni disampingmu. Karena kondisimu, pasti itu bukan ulahmu benarkan?"

Kali ini Rudi yang berbicara.

"Benar sekali"

"Augh-augh" Si Boni pun ikut unjuk suara yang disambut gelak tawa semuanya. Malam itu, walaupun tidak ada rembulan, bintang dan angin sekalipun. Mereka tetap senantiasa bersama, bernyanyi dirangkul hangatnya api unggun yang saat paginya pasti hilang tanpa jejak yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun