Struktur dan Metode Penulisan
Tafsir al Azhar menggunakan metode tahlili dengan pendekatan komprehensif dan menghadirkan pendekatan yang menyeluruh dan focus pada pemahaman keseluruhan pesan dalam al Quran. Metode tahlili sendiri adalah pendekatan yang analitis dalam menafsirkan al Quran, yang pada umumnya membahas ayat-ayat secara berurutan sesuai susunan dalam mushaf.
Sistematika penulisan tafsir al Azhar dimulai dengan pendahuluan mengenai surah yang akan ditafsirkan dengan menjelaskan arti nama surah, asbabun nuzul dan konteks surah sebelum masuk pada penjelasan ayat-ayatnya.
Setelah pendahuluan, Lalu masuk pada inti penjelasan pada ayat-ayat yang cenderung memberi penekanan pada pemahaman makna dan petunjuk dalam kandungan ayat dengan menggambarkan pesan utama yang ingin disampaikan dalam ayatnya. Buya Hamka juga cenderung mengelompokan ayat-ayat yang memiliki kesamaan tema untuk membantu pembaca dalam memahami keterkaitan antara ayat-ayat tersebut.
V. Penafsiran Sufi dalam Tafsir al-Azhar
A. Kategorisasi Tafsir al-Azhar dalam Nuansa Sufi
Tafsir Al Azhar menggunakan corak Sufi Isyari'
B. Contoh Penafsiran ayat al Quran yang Bersifat Sufistik
QS. Asy-Syam ayat 9 dan 10
9. Maka berbahagialah barangsiapa yang membersihkannya
10. Dan celakalah barangsiapa yang mengotorinya
Menurut Buya Hamka, makna "membersihkannya dan mengotorinya" dari ayat di atas merupakan gabungan dari jasmani dan rohaninya. Jasmani dibersihkan dari hadas dan Najis, Rohani dibersihkan dari penyakit yang mengancam kemurniannya dalam upaya untuk keluar dari keterpurukan hidup menuju penyucian jiwa dari keduniawian.