C. Kontribusi dalam Dunia Keilmuan
Buya Hamka aktif dalam dunia pers Muhammadiyah dan menjadi pemimpin di redaksi Pedoma Masyarakat. Kontribusinya di bidang pers yang semakin dikenal dan juga dihormati. Buya Hamka menjadikan media sebagai sarana untuk berdakwah dan sarana Pendidikan bag Masyarakat. Kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dibuktikan dengan keikutsertaannya dalam pergerakan nasionalis dan dukungannya terhadap perjuangan Indonesia melalui tulisan-tulisannya. Karena dedikasinya, beliau dianugerahi sebagai salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia. Buya Hamka mendirikan pondok pesantren Taman Ismail Marzuki  yang berada di Jakarta sebagai dedikasinya dalam bidang keagamaan dan juga Pendidikan.
II. Ajaran Tasawwuf Menurut Buya Hamka
Pemahaman Buya Hamka tentang Tasawwuf
Seiring meluasnya kekuasaan Islam, tasawuf yang semula sederhana sejak masa Nabi Muhammad SAW kini semakin rumit dan sulit dipahami Masyarakat awam. Untuk menjadi seorang sufi harus melalu jalan yang ditentukan oleh seorang guru yang bergelar shekh yang kemudian ketentuan jalan inilah dalam tasawuf dinamakan tarekat. Seseorang dibimbing melalui zikir tertentu untuk menuju pengalaman Ilahi.
Tarekat yang banyak dipraktekan di beberapa daerah di Indonesia yaitu suluk. Praktek-praktek suluk ini digunakan untuk menyebarkan agama Islam yang sudah terbukti berhasil. Namun praktek-praktek suluk itu mendapatkan protes keras  dari Gerakan kaum muda yang dipelopori oleh Haji Abdul Karim Amrullah dan kemudian dilanjutlkan oleh anaknya, yaitu Buya Hamka. Tidak bisa dipungkiri, perkembangan Islam di Indonesia semakin luas dengan ajaran suluk. Maka dari itu, Hamka tidak menciptakan konsep baru mengenai tasawuf, Hamka menggunakan istilah tasawuf hanya sebagai media dalam menyampaikan Pendidikan Islam dengan alasan karena saat itu tasawuf bukan hal yang asing bagi umat Islam.
Dalam pemikirannya, Hamka memberi arti tasawuf sesuai dengan arti yang sebenarnya, yaitu keluar dari budi pekerti yang tercela dan masuk kepada budi pekerti yang terpuji. Adapun kata ,modern adalah menegakkan kembali maksud awal dari tasawuf yaitu, membersihkan jiwa, mendidik dan mempertinggi derajat budi, menekankan segala kelobaan dan kerakusan, memerangi syahwat yang terlebih dari keperluan untuk kesentosaan diri. Maka dari itu dinamakan tasawuf modern.
Jadi menurut Hamka Hakikat tasawuf adalah usaha yang bertujuan untuk memperbaiki budi dan membersihkan batin, dan tasawuf merupakan alat untuk membentengi dari kemungkinan seseorang ,melakukan keburukan. Tasawuf modern berlandaskan tauhid dan jalan tasawufnya melalui sikap zuhud.Penghayatan tasawufnya berupa pengalaman takwa yang dinamis bukan untuk Bersatu dengan Tuhan, refleksinya merupakan kenampakan kepekaan sosial.
III. Kandungan Buku "Tasawwuf Modern"
Dalam buku Tasawuf Modern menjawab permasalahan yang ada di sekitar Masyarakat pada saat itu dengan bahasa yang ringan. Buya Hamka dalam bukunya menggabungkan berbagai keilmuan seperti psikologi, mistisisme, salafiah, namun tetap kontekstual.Â
IV. Sistematika Penulisan Tafsir al-Azhar