Mohon tunggu...
Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kemukjizatan Al Quran Aspek Ijaz Ghaib

24 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   08:05 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: teropongtimeindonesia.online

Manusia, seperti halnya makhluk yang lain, berada dalam pemeliharaan Allah sejak kelahiran hingga kematiannya. Setiap makhluk dibimbing oleh suatu sistem khusus menuju suatu tujuan yang telah ditentukan. Semua perbuatan buruk yang dilakukan manusia ternyata bersumber dari manusianya sendiri yang mempunyai akal dan kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk akibat egoisme, kerakusan, dan hawa nafsu. Oleh karena itu, Allah SWT mengajarkan perintah-perintah-Nya kepada hamba-hamba pilihan melalui wahyu dan menugaskan mereka untuk menindaklanjuti perintah-perintah itu kepada umat manusia, mengajak mereka untuk mengikuti dengan mengembankan rasa takut, dorongan dan ancaman.

Misi para nabi atau rasul terdahulu terbatas pada daerah tertentu dan waktu tertentu. Mukjizat-mukjizat mereka bersifat temporal, lokal dan material. Berdasarkan kisah-kisah yang diangkat al- Qur'an, al-Suyth membagi mukjizat para nabi dan rasul pada dua kelompok besar, yakni mukjizat hissiyyah (dapat di tanggkap pancaindera), dan 'aqliyyah (hanya dapat di tangkap nalar manusia). Mukjizat hissiyyah diperkenalkan oleh nabi yang berhadapan dengan umat terdahulu, seperti Nabi Musa dengan tongkatnya yang dapat berubah menjadi ular untuk membungkam para penyihir karena tingkat kemampuan akal serta minimnya kekuatan pandangan nalar Bani Israil pada waktu Mus diutus kepada mereka. Mukjizat-mukjizat itu hanya dapat diperlihatkan kepada umat tertentu dan masa tertentu. Berbeda dengan para nabi dan rasul terdahulu, Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Karena itu mukjizat beliau bersifat 'aqliyyah karena mereka mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dan kemampuan kognisi yang sempurna. Tantangan terhadap daya nalar tidak bersifat lokal, temporal dan material, tetapi bersifat universal, kekal serta dapat dipikirkan dan dibuktikan kebenarannya oleh akal manusia.

Aspek Berita Gaib

A. Berita gaib masa lampau

Salah satu kekuatan al-Qur'an yang sekaligus menjadi mukjizatnya adalah pemaparan kisah-kisah lama yang sudah tidak hidup lagi dalam cerita-cerita Arab saat itu, dan tidak mungkin akan ditemukan secara keseluruhan dalam kajian-kajian kesejarahan. Informasi al-Qur'an tentang kejadian masa lampau cukup banyak, yang semuanya akan menunjukkan betapa mustahilnya ilmu tersebut berasal dari diri Muhammad sendiri. Dan berikut ini beberapa contoh dari kisah-kisah tersebut:

1) Kisah Nabi Nuh as.

Keterangan ini ditegaskan dalam QS. Hd: 49 :

...

Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), tidak pernah kamu mengetahuinya, dan tidak pula kaummu sebelum ini. Ayat ini diturunkan dalam konteks pemberitaan kisah Nabi Nuh dan para pengikutnya yang menyelamatkan diri dari musibah banjir besar sebagai cobaan bagi para penantang dakwahnya. Al-Qur'an juga mengisahkan nabi-nabi lain, seperti Nabi Ibrahim, Ismail, Luth, Ya'qub, Musa, Harun, dan nabi lainnya, yang semuanya sulit diketahui umat manusia tanpa wahyu.

Rangkaian-rangkaian kisah dalam al-Qur'an diungkapkan untuk menguraikan ajaran-ajaran keagamaan, sekaligus menjadi pelajaran-pelajaran bagi umat dalam banyak hal. Penelitian antropologi misalnya sangat terbantu oleh narasi kisah Nabi Nuh. Umar Anggara menyimpulkan bahwa berdasarkan tradisi-tradisi kisah Yahudi dan diperkuat hadis Nabi, keragaman etnis umat manusia di dunia bermula dari keturunan Nabi Nuh yang memiliki empat orang anak, yaitu Sam, Ham, Yafat dan Kan'an. Kan'an merupakan salah satu anaknya yang menentang kenabian ayahnya sehingga terazab banjir besar. Namun dia mempunyai keturunan yang selamat. Sam, anak pertama Nabi Nuh, melahirkan keturunan yang kemudian menjadi bangsa Arab dan Persia. Ham adalah nenek moyang orang Afrika. Yafat adalah asal bangsa Arya yang kemudian melahirkan bangsa Eropa dan Asia Tengah. Sedang Kan'an melahirkan bangsa Phinisia, namun dibasmi dan diserap oleh Israil. Sebab itulah, bangsa-bangsa Timur Tengah sering disebut bangsa Samit atau Semit, bangsa Afrika biasa disebut Hamit. Sedangkan Eropa banyak yang membangsakan dirinya sebagai bangsa Arya. Inilah rekonstruksi yang didasarkan pada kisah-kisah dalam tradisi Yahudi dan Sunnah Nabi.

2) Kaum 'd dan Tsamd serta kehancuran kota Iram

Kaum 'd dan Tsamd yang kepada mereka diutus Nabi Shlih dan Nabi Hd, cukup banyak dibicarakan oleh al-Qur'an. Ungkapan al-Qur'an tentang kedua kaum ini adalah berkisar pada segi kemampuan dan kekuatan mereka, maupun kedurhakaan, kesesatan dan pembangkangan mereka kepada Allah SWT dan utusan-Nya. Al-Qur'an juga menceritakan bagaimana pada akhirnya kedua kaum tersebut dihancurkan oleh Allah dengan gempa bumi dan angin ribut yang sangat dingin lagi kencang. Hal ini sebagaimana dilukiskan oleh QS. al-Hqqah: 4-7 sebagai berikut:

. . .

  .

Kaum 'd dan Tsamd telah mendustakan hari kiamat. Adapun Tsamd, mereka telah dibinasakan dengan kejadian luar biasa (petir dan suaranya yang menghancurkan), sedangkan kaum 'd telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi kencang. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus, maka kamu lihat kaum 'd ketika itu, mati bergelimpangan bagaikan tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).

Adapun peradaban kota Iram yang diungkap al-Qur'an termasuk peradaban yang sangat sukar dibuktikan dengan penelitian sejarah karena pelacakan data, kecuali melalui penelitian-penelitian arkeologis yang sangat mahal. Kota Iram yang diungkapkan oleh QS. al-Fajr: 6-8:

  . . .

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad. (Yaitu) penduduk kota Iram yang memiliki bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain. Ada yang meragukan informasi al-Qur'an ini. Tetapi sedikit demi sedikit bukti-bukti kebenarannya terungkap. Pertama kali ketika informasi al-Qur'an dan riwayat-riwayat yang diterima diverifikasi dengan hasil-hasil penelitian arkeologis.

Pada tahap ini, yang ditemukan adalah adanya bukti-bukti arkeologis tentang terjadinya gempa dan angin ribut, seperti yang diuraikan oleh al-Qur'an. Masa itu diperkirakan merupakan masa hidupnya kaum-kaum yang dihancurkan Tuhan, serta di tempat yang diisyaratkan oleh kitab-kitab suci, seperti Lembah Yordania, Pantai Laut Merah, serta Arab Selatan.

Tentu saja penjelasan ini belum memuaskan semua pihak. Tetapi dari hari ke hari, bukti semakin jelas dan kini tidak ada alasan lagi untuk menolak informasi Al-Qur'an. Bahwa pada tahun 1834 ditemukan---di dalam tanah yang berlokasi di Hishn al-Ghurb dekat kota Aden di Yaman---sebuah naskah bertuliskan aksara Arab lama (Hymarite) yang menunjukkan nama Nabi Hd. Dalam naskah itu antara lain tertulis, "Kami memerintah dengan menggunakan hukum Hd". Selanjut-nya, pada tahun 1964-1969 dilakukan penggalian arkeologis, dan dari hasil analisis pada tahun 1980 ditemukan informasi dari salah satu lempeng tentang adanya kota yang disebut "'d, Tsamd, dan Iram". Prof. Pettinato mengidentifikasikan nama-nama tersebut dengan nama-nama yang disebut pada surah al-Fajr di atas.

Melalui penelitian yang sangat mahal, kota Iram yan disebutkan al-Qur'an itu dapat ditemukan kembali pada Februari 1992 di sebuah gurun di Arabia Selatan, pada kedalaman 183 meter di bawah permukaan pasir. Kota tersebut menurut Umar Anggara ditemukan Tim Peneliti yang dipimpin Nichilas Clapp dari California Institute of Technology Jet Propulsion (CIT-JTL). Dia mengawali penelitiannya dengan menyimak legenda-legenda Arab tentang kota tua Ubhar. Dengan bantuan pesawat ulang-alik Challenger yang memiliki sistem Satellit Imaging Radar (SIR), dan satelit Prancis dengan sistem penginderaan optik, Clapp mampu mendeteksi permukaan bawah gurun di Arabia Selatan. Pada kedalaman 183 meter dia menemukan keajaiban besar, sebuah bangunan segi delapan, dengan dinding-dinding dan menara yang mencapai ketinggian 9 meter. Diperkirakan, gedung tersebut mampu menampung sebanyak 150 orang. Di samping itu, dia juga menemukan situs perjalanan kafilah beratus-ratus kilometer. Dengan demikian, dia menyimpulkan, bahwa bangunan tua tersebut merupakan bagian dari kota Iram, pusat kegiatan dakwah Nabi Hd, cucu Nabi Nh, dan merupakan peninggalan historis dari kaum 'd, yang tetap hidup dalam legenda Arab berupa legenda kora Ubhar. Kini bangsa Arab sendiri meyakini bahwa Ubhar dan Iram adalah dua nama untuk subjek yang sama.

3) Tenggelam dan Selamatnya Jasad Fir'aun

Ditemukan sekitar 30 kali Allah SWT menguraikan kisah Ms dan Fir'aun dalam Al-Qur'an, yaitu kisah yang tidak diketahui masyarakat ketika itu kecuali melalui kitab Perjanjian Lama. Akan tetapi, menjadi suatu hal yang menakjubkan bahwa Nabi SAW---melalui al-Qur'an---telah mengungkap suatu rincian yang sama sekali tidak diungkap oleh satu kitab pun sebelumnya, bahkan tidak diketahui kecuali oleh mereka yang hidup pada masa terjadinya peristiwa tersebut, yaitu pada abad XII Sebelum Masehi.

Dalam al-Qur'an, kisah Fir'aun, misalnya, diungkapkan oleh QS. Ynus: 90-92:

. .

.

Dan Kami mungkinkan Bani Israil melintasi laut. Mereka pun diikuti Fir'aun dan tentaranya, karena mereka hendak menganiaya dan menindas (Bani Israil). Ketika Fir'aun telah hampir tenggelam berkatalah ia, "Saya percaya bahwa tiada tuhan melainkan Tuhan yang disembah oleh Bani Israil dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri". (Allah menyambut ucapan Fir'aun ini dengan berfirman), "Apakah sekarang (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Hari ini kami selamatkan badanmu, supaya kamu menjadi pelajaran bagi (generasi) yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.

Konteks pembicaraan mukjizat dalam ayat di atas, yaitu "hari ini Kami selamatkan badanmu, agar engkau menjadi pelajaran bagi generasi sesudahmu". Tentang tenggelamnya Fir'aun di Laut Merah ketika mengejar Musa dan kaumnya, sudah diketahui. Tetapi menyangkut keselamatan badannya dan menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya merupakan satu hal yang tidak diketahui siapa pun pada masa Nabi Muhammad SAW bahkan tidak disinggung oleh Perjanjian Lama.

B. Berita Ghaib Masa Datang

 Disamping menyangkut peristiwa-peristiwa di masa lalu melalui kisah-kisah, al-Quran juga mengungkapkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dimasa depan baik di dunia maupun di akhirat. Peristiwa tersebut digambarkan dalam al-Quran dan beberapa telah terbukti dalam sejarah. Berikut beberapa contoh peristiwa tersebut ;

1.Kemenangan umat Islam atas Quraisy

Informasi mengenai kemenangan umat Islam atas kafir Quraisy Allah gambarkan dalam QS. Al-Qomar :45

"Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang."

Ayat ini diturunkan pada masa Rasulullah Shallallahu A'laihi Wasallam masih berada di kota Mekah.Selang beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun ke delapan Hijriah kaum kafir Quraisy dikalahkan dalam peristiwa Fathu Makkah.

2.Kemenangan Romawi setelah kekalahannya dan kemenangan umat Islam

Allah menggambarkan peristiwa tersebut dalam QS. Ar-Rum : 1-5 ;

*

*

*

*

*

" Alif Lam Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi. Di negri yang terdekat, dan mereka setelah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa tahun (antara tiga smapai sembilan tahun). Bagi Allah ketetapan urusan sebelum dan sesudah (mereka menang), dan dihari (kemenangan) ituorang-orang Mukmin bergembira, karena petolongan Allah. Allah menolong siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dia Maha perkasa, lagi Maha Penyayang."

 Al-Zarkani menjelaskan, bahwa pada tahun 614 Masehi, tepatnya tiga tahun setelah kenabian, kerajaan Romawi dikalahkan oleh kerajaan Persia yang merupakan tragedi besar bagi kehidupan umat beragama. Bangsa Romawi sebagai penganut agama Samawi penerus ajaran Musa dan Isa, dan Persia yang menganut agama Majusi. Sementara Nabi Muhammad Shallallahu A'laihi Wasallam membawa risalah baru bagi kaum Quraisy dan menjadikan dakwahnya cemoohan bahwa agama Samawi telah dikalahkan oleh agama Majusi dan meragukan bahwa kaum Muslimin bisa mengalahkan kaum Quraisy dengan risalah dan kitab yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu A'laihi Wasallam dan berujar bahwa kaum Quraisy yang akan berbalik mengalahkannya.

 Akibat kekalahan dan ejekan tersebut menimbulkan kekecewaan di hati umat Muslim, maka Allah menurunkan QS. Ar-Rum 1-5 sebagai penghibur bagi umat Muslim dengan dua hal ;

1) Romawi akan menang atas Persia pada tenggat waktu yang diistilahkan al-Quran dengan yaitu, "beberapa tahun". Dalam kamus bahasa Arab berarti "antara tiga dan sembilan". Ini berarti al-Quran menegaskan akan terjadi lagi peperangan antara Romawi dan Persia, dan berita kemenangan pada saat kekalahan adalah tidak mungkin terjadi kecuali oleh Sang Maha Mengetahui. Akhirnya, kemenangan tersebut terbukti setelah tujuh tahun setelah kekalahan Romawi yaitu tepatnya pada tahun 622 Masehi.

2) Ketika kemenangan itu tiba kaum Muslimin akan bergembira bukan hanya dengan kemenangan Romawi tapi dengan kemenangan yang dianugerahkan Allah Subhanahu Wata'ala kepada mereka.

3. Aspek isyarat ilmiah

Isyarat-isyarat ilmiah tersebut adalah ;

A. Astronomi

1) Teori Big Bang / penciptaan alam

Alam semesta tercipta dari sekumpulan gas yang disebut "primary nebula" kemudian terpecah dan menjadi bintang-bintang, planet, matahari, bulan, dll. Allah mengabadikannya dalam QS. Al-Anbiya : 30 ;

" Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"

Kata ratq berarti perpaduan unsur untuk dijadikan suatu kumpulan yang homogen. Kata fataqa artinya memisahkan.

2) Lapisan gas sebelum penciptaan galaksi

Menurut para ilmuan, sebelum galaksi terbentuk, terdapat materi-materi gas atau stratum (lapisan) gas yang kemudian mengalami tahap pengerasan menjadi galaksi-galaksi di alam. Tepatnya gas sebelum mengalami tahap pengerasan disebut asap. Allah mengabadikan peristiwa ini dalam QS. Fushilat : 11 ;

" Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, Dia berkata kepadanya dan kepada bumi : Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan sukahati atau terpaksa'. Keduanya menjawab :"Kami akan datang dengan sukahati".

3) Bentuk bulat oval bumi (Geospherical)

 

" Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesunghuhnya Allah memasukan malam ke dalam siang dan memasukan siang ke dalaqm malam dan Dia tundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan".

Sementara dalam QS> Az-Zumar :5 menyebutkan ;

 

" Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun".

Kata kawwara-yukawwiru yang berarti menggulung. Dalam tradisi Arab kawwara biasa digunakan dalam arti menggulung serban di kepala. Dalam hal ini, dikatakan dalam teori bumi datar, maka tidak akan terjadi yukawwiru atau penggulungan malam terhadap siang dan sebaliknya, dan perubahannya akan terjadi secara mendadak secara perlahan. Begitu pula dalam QS. An-Naziat : 30 ;

"Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya".

4) Sinar bulan pantulan dan sinar matahari dari dirinya

Peradaban awal, bulan dipercaya memiliki sinarnya sendiri, sekarang dalam ilmu pengetahuan menyatakan bahwa sinar bulan bukan dari dirinya sendiri, tapi dari pantulan sinar matahari. Allah menjelaskan hal ini dalam QS. Al-Furqon : 61 ;

" Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya".

Begitu pula dalam QS. Nuh : 15 ;

" Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai sebagai pelita".

5) Bintang-bintang (nujum) dan planet-planet (kawakib)

Najm, dalam al-Quran disebutkan sebanyak 13 kali, bentuk jamak dari nujum yang berarti nampak. Bintang pada waktu malam diberi sifat oleh al-Quran tsaqib yang berarti membakar, membakar dirinya sendiri dan yang menembus, dalam artian menembus kegelapan malam. Tsaqib juga untuk menunjukkan bintang-bintang yang berekor. Allah menjelaskan dalam QS. At-Thariq : 1-3 ;

* * *

"Demi langit dan yang datang pada malam hari. Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus".

B. Geologi

1) Gunung-gunung sebagai pasak

Pegunungan berfungsi sebagai pasak yang menahan bumi untuk bergeser dan menjadi penstabil bagi bumi. Allah abadikan dalam QS. AN-Naba :6-7 ;

( ) ()

" Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?. Dan gunung-gunung sebagai pasak?".

2) Gunung-gunung berdiri tegak

QS. An-Naziat : 32 ;

" dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh".

QS. Al-Ghassiyah : 19 ;

" dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?".

Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi isyarat-isyarat ilmiah yang Allah tunjukan dalam Al-Quran empat belas abad yang lalu. Peristiwa tersebut dapat diketahui manusia pada masa kini. Al Quran tidak membatasi manusia hanya sebatas memikirkan alam semesta saja, namun jauh melebihi batas nalar dan .juga akal. Al Quran membuka cakrawala ilmu pengetahuan yang tidak diketahui sebelumnya agar manusia berpikir dan mengakui Kebesaran Sang Pencipta.

REFERENSI

Quraish Shihab, dkk, Sejarah dan 'Ulum al-Qur'an, Cet. IV, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008), hlm. 124.

Umar Anggara, yang memaparkan teori keragaman etnis sekaligus seorang staf pengajar di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini, melakukan rekonstruksi asal historis keragaman etnis umat manusia, yang dia tulis dalam sebuah makalah berjudul "Kisah Sejarah Purba dalam al- Qur'an", dalam Mukjizat al-Qur'an dan al-Sunnah tentang Iptek, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hlm. 68.

Quraish Shihab, dkk Sejarah dan..., hlm. 216.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun