( ) ()
" Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?. Dan gunung-gunung sebagai pasak?".
2) Gunung-gunung berdiri tegak
QS. An-Naziat : 32 ;
" dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh".
QS. Al-Ghassiyah : 19 ;
" dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?".
Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi isyarat-isyarat ilmiah yang Allah tunjukan dalam Al-Quran empat belas abad yang lalu. Peristiwa tersebut dapat diketahui manusia pada masa kini. Al Quran tidak membatasi manusia hanya sebatas memikirkan alam semesta saja, namun jauh melebihi batas nalar dan .juga akal. Al Quran membuka cakrawala ilmu pengetahuan yang tidak diketahui sebelumnya agar manusia berpikir dan mengakui Kebesaran Sang Pencipta.
REFERENSI
Quraish Shihab, dkk, Sejarah dan 'Ulum al-Qur'an, Cet. IV, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008), hlm. 124.
Umar Anggara, yang memaparkan teori keragaman etnis sekaligus seorang staf pengajar di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini, melakukan rekonstruksi asal historis keragaman etnis umat manusia, yang dia tulis dalam sebuah makalah berjudul "Kisah Sejarah Purba dalam al- Qur'an", dalam Mukjizat al-Qur'an dan al-Sunnah tentang Iptek, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hlm. 68.