Pengklasifikasian karakter yang terbiasa di telinga masyarakat membuat stigma Introvert semakin menjustifikasi keintrovert-an dirinya, sehingga menghalanginya untuk melangkah maju dan tidak mempunyai kepercayaan diri. Bagaimanapun, ketika konsep ini terus disandingkan dengan konsep yang Nabi ajarkan tentu tidak akan sebanding karena konsep yang Nabi ajarkan sudahlah sempurna berdasarkan QS. AL Anbiya ayat 107 ;
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
Kesimpulannya bahwa ajaran yang pertama yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu A'laihi Wassallam adalah melepaskan diri dari hasad, dengki, iri dan curang, hampa dan selanjutnya mengisi jiwa dengan sifat -- sifat dan akhlak baik. Introvert merupakan satu bagian dari sekian banyak sifat yang hanya bisa disentuh dengan Tazkiyatun Nafs. Tujuan utama pembersihan jiwa dalam kaitan ini adalah mampu mengimplementasikan nilai -- nilai tazkiyatun nafs dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu keluar dari stigma Introvert yang membelenggu.
Ketika jiwa dibebaskan dari belenggu sifat hasad, dengki, luka masa lalu dan trauma, maka pada saat yang bersamaan akan tumbuh akhlak -- akhlak baik, lapang dada, Ikhlas, dan yang paling utama adalah bertambah ketakwaan terhadap Allah Subhanahu Wataa'la. Ajaran-ajaran murni ini kemudian berkorelasi dengan al Qur'an sehingga menjadi pedoman bagi umat manusia secara keseluruhan.
Peristiwa belah dada nabi yang merupakan esensi pembersihan diri merupakan pengantar menuju Islam. Tanpa melakukan tazkiyatun nafs, Islam hanya akan menjadi sekedar nama dan tidak dapat memperoleh kebaikan - kebaikan yang dijanjikan dalam al Qur'an baik di dunia maupun di akhirat.
Sumber ;Â
- Muhammaad H Kamil. Al Mausu'ah Al Quraniyyah. Tematik -- Akhlak jilid III.(PT. Kharisma Ilmu -- Jakarta, 2006), h 10.
- Cane Susan. Quiet 'The Power Of Introverts In A World That Can't Stop Talking' (New York -- 2012)
- Ibnu Rajab Al-Hambali. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Imam Al-Ghazali. Tazkiyatun Nafs. Konsep Penyucian Jiwa Menurut Ulama Salafushshalih. (Dar Qalam -- Solo, 2021),
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H