Sebaliknya, globalisasi juga mendorong tumbuhnya jaringan-jaringan internasional baru seiring dengan semakin kuatnya pengaruh kemajuan dan perubahan di seluruh penjuru dunia. Jaringan internasional lebih mudah dipahami sebagai jaringan kerjasama internasional. Jaringan kerjasama internasional tersebut bukan hanya pada level negara tetapi juga level lembaga, perusahaan, dan bahkan perorangan.Â
Globalisasi dan jaringan inetrnasional membawa pemahaman baru tentang cara berkomunikasi lintas negara, lintas komunitas sosial, lintas budaya, dan sebagainya. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi semakin memudahkan dan memperluas pengaruh globalisasi. Dunia bagaikan sebuah kampung yang tidak lagi dibatasi sekat-sekat ruang dan waktu.
F. Referensi
Anderson, J. C., Håkansson, H., & Johanson, J. (1994). Dyadic business relationships within a business network context. Journal of Marketing, 58(4), 1–15.
Axelsson, B., & Johanson, J. (1992). Foreign market entry-the textbook vs. the network view. In B. Axelsson & G. Easton (Eds.), Industrial Networks - a new view of reality (pp. 218– 237). London: Routledge.
Bradford, S., & Lawrence, R.Z. (2004). Has Globalization Gone Far Enough? The Costs of Fragmented Markets. Washington, DC: Institute for International Economics.
Hensman, R. (2015). Defining Globalization. Workers, Unions, and Global Capitalism, 25–62. https://doi.org/10.7312/columbia/9780231148009.003.0002.
Johnsen, R. E., & Johnsen, T. E. (1999). International market development through networks: the case of the Ayrshire knitwear sector. International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research, 5(6), 297–312.
Nordlund, C. (2012). International Networks. Encyclopedia of Social Networks, January 2013. https://doi.org/10.4135/9781412994170.n167
Petras, J., & H. Veltmeyer. (2001). Globalization Unmasked: Imperialism in the 21st Century. London: Zed.