Mohon tunggu...
Prayogo Kusumaryoko
Prayogo Kusumaryoko Mohon Tunggu... Penulis - Semua tentang tulis-menulis, diklat guru, penerjemahan, bahasa asing, musik, dan IT,

moderat, rasional, objektif, mencerahkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Globalisasi dan Jaringan Internasional

25 April 2022   11:30 Diperbarui: 25 April 2022   11:35 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, penggunaan kalender Masehi (Gregorian), gaya busana, boneka Barbie, dan lain-lain. Globalisasi dalam perspektif ini mengandung pengertian homogenisasi beragam budaya, ekonomi, hukum dan politik di seluruh dunia. Jenis dan harga barang, misalnya, cenderung sama di seluruh dunia (Bradford dan Lawrence, 2004; Hensman, 2015). 

Perspektif keempat, globalisasi dipandang sebagai westernisasi. Dari sudut pandang ini globalisasi merupakan jenis universalisasi tertentu, dengan struktur sosial modernitas seperti yang ada di barat (kapitalisme, industrialisme, rasionalisme, urbanisme, dan lain-lain), yang tersebar di seluruh dunia, yang dalam prosesnya menghancurkan budaya dan identitas kelokalan yang sudah ada sebelumnya. 

Globalisasi dengan cara ini sering diartikan sebagai penjajahan, Amerikanisasi, atau westoxification. Sebagian pihak  menganggap globalisasi sebagai  wacana hegemonik, sebuah ideologi kemajuan yang dianggap menutupi kehancuran dan subordinasi yang meluas (Petras dan Veltmeyer, 2001).

Dalam pengertian yang lebih longgar, globalisasi adalah proses menyebarnya berbagai hal (gagasan, produk, teknologi, sistem perdagangan, sistem politik, budaya, dan lain-lain) ke berbagai belahan bumi secara relatif cepat dibandingkan penyebaran serupa pada masa-masa sebelumnya. 

Globalisasi adalah keterhubungan antarberbagai wilayah di bumi (https://www.nationalgeographic.org/article/global-network). Migrasi manusia di jaman prasejarah (dari benua Afrika ke benua lainnya) menunjukkan upaya awal globalisasi. Di masa lalu manusia juga mengenal penyebaran agama-agama besar (Kristen, Yahudi, dan Islam) dari kawasan Timur Tengah ke Eropa, Asia, dan Afrika, baik melalui jalur perdagangan maupun eskpansi wilayah. Sebagian agama besar lainnya menyebar dari India ke China, Asia Tengah dan Asia Tenggara (Hindu dan Budda). Seiring dengan era penjelajahan samudera oleh pelaut-pelaut Eropa, jangkauan globalisasi menjadi semakin luas. 

Para penjelajah itu (sebagian menyebutnya sebagai penjajah) bukan hanya  ingin melihat dunia baru tetapi mereka juga membawa gagasan dan budaya baru ke setiap wilayah yang mereka datangi. Ketika muncul Revolusi Industri I, semangat untuk mengenal dunia baru tidak lagi didorong oleh alasan penyebaran agama tetapi lebih karena alasan ekonomi dan mencari wilayah-wilayah jajahan baru yang potensial. T

ak jarang semangat untuk membuka wilayah-wilayah baru itu mendapat penolakan dari penduduk-penduduk lokal yang bahkan memicu konflik dan perang.  Artinya, penolakan terhadap globalisasi itu tidak hanya terjadi di masa sekarang.

Di masa modern, proses globalisasi menjadi semakin mudah dan cepat sehingga lingkup atau jangkauannya pun menjadi semakin luas. Teknologi menjadi kunci utama dalam menyebarnya berbagai perubahan ke seluruh penjuru dunia. Di masa Revolusi Industri 2.0 berkembangnya industri pembuatan alat-alat transportasi memudahkan pengiriman dan distribusi barang dari dan ke berbagai bagian bumi. 

Di masa Revolusi Industri 3.0 hadirnya teknologi mikrokomputer semakin mempermudah proses pengelolaan barang dan jasa. Ukuran komputer yang semakin ringkas memudahkan orang untuk mengolah data dengan cepat di manapun berada. 

Di masa Revolusi Industri 4.0 proses globalisasi menjadi jauh lebih cepat berkali-kali lipat. Hadirnya internet dengan akses cepat menjadikan manusia seolah-olah hidup di ‘kampung dunia (global village)’ karena proses komunikasi menjadi sedemikian mudah, tidak lagi terkendala jarak dan waktu. 

Karena sebagian besar kita dan wilayah yang kita tempati telah terkoneksi, proses transaksi dan distribusi barang serta aktivitas-aktivitas penting lainnya dapat dengan mudah kita lakukan tanpa harus bertemu langsung dengan orang lain atau berkunjung langsung ke tempat tertentu yang kita butuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun