Mohon tunggu...
Rati Kumari
Rati Kumari Mohon Tunggu... Penulis - An Author A Writerpreneur

Author, Writerpreneur, Proofreader, Cultural Ambassador of The Alpha E-Magazine, Love arts, singing, and learning any language.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sayap Keberanian Kaya dan Tianaga

24 Januari 2025   12:26 Diperbarui: 24 Januari 2025   12:26 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pria besar dengan topi lebar berdiri di dekat burung itu.

"Tertarik dengan elang botak ini?" tanyanya, menyeringai. "Burung ini langka, harganya mahal."

"Itu elangku," Tianaga menjawab tegas. "Dia dicuri dari rumahku."

Pria itu tertawa sinis. "Burung ini milikku sekarang. Kau punya uang, Penduduk Asli? Kalau tidak, jangan buang waktuku."

Tianaga berdiri tegak, menatap pria itu dengan mata tajam.

"Kaya bukan untuk dijual. Dia adalah sahabatku, bukan barang dagangan."

"Semua di sini adalah barang dagangan!" tukas si pria. "Kalau kau tidak bisa membayar, enyahlah!"

Orang-orang mulai berkumpul, memperhatikan perselisihan itu. Tianaga mengangkat suaranya. 

"Burung itu tidak layak menjadi budakmu. Dia lahir untuk terbang bebas. Biarkan aku membawanya pulang, atau akan kupanggil pihak berwenang!"

Penjual itu mendengus, tetapi wajahnya mulai gelisah.

"Buktikan kalau dia milikmu," katanya akhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun