Mohon tunggu...
Ratih Prasedyawati
Ratih Prasedyawati Mohon Tunggu... Guru - Guru di sekolah swasta

saya Ratih Prasedyawati tinggal di kota Bekasi, hobi saya menulis, membaca dan beberes

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dewi Yang Hebat

9 Februari 2024   07:55 Diperbarui: 15 Februari 2024   15:38 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini Dewi  menjadi seorang guru di SMA Swasta, Dewi mengajar bahasa Asing, cita-cita menjadi guru sudah muncul saat Dewi jatuh cinta pada Puisi, ya memang Dewi  Cinta banget sama puisi, bahkan sehari-harinya kata-katanya penuh dengan puitis, karya-karya puisinya pun sudah banyak dan dibukukan, walau sekarang Dewi sudah jadi guru dan sudah tidak muda lagi, bahkan sudah mau punya anak-anak yang kuliah, tapi kalau ikut lomba baca puisi di hari guru, Dewi selalu juara pertama.

"Juara pertama adalah  Dewi Sensei yang kireiiiii...juara bertahan kita" suara menggelegar pun terdengar saat MC acara perayaan hari guru. Dewi sensei pun maju ke panggung untuk menerima hadiah dari Bapak Kepala Sekolah. Murid-murid yang menonton pun riuh tepuk tangan. Rasa ini tetap sangat ditunggu-tunggu oleh Dewi Sensei walau sudah beberapa kali merasakan juara.

Masa sekarang

Saat ini Dewi sensei sedang menulis puisi-puisi, sudah banyak puisi karya--karya Dewi sensei. Dewi sensei bisa begitu cinta dengan puisi sampai hidupnya pun penuh dengan kata-kata puitis keberhasilan ini hasil dukungan dan pembelajaran gurunya yaitu Pak Nana.

"Aku mencintai puisi karena mu Pak Nana" Dewi sensei berbicara dalam hatinya

"Terima kasih Pak Nana, aku mencintai puisi karena Bapak, kalau Bapak tidak memaksa saya untuk lomba baca Puisi, tidak mengajarkan saya saat itu tentu tidak akan tumbuh rasa cinta ini"  sensei bergumam dalam hatinya.

"Semoaga almarhum Bapak Nana diterima Allah Swt, dilapangkan alam kubur Bapak, Aishiteru Pak Nana"    

Dari awal Dewi menjadi guru sangat bertekad, dia harus menjadi penyemangat untuk murid-muridnya menjadi juara, walau Gurunya tidak juara, karena jadi guru itu tidak harus jadi juara tapi guru yang memberikan ilmu dan dukungan pada murid-muridnya untuk menjadi juara, menjadi pecinta budaya, pecinta bahasa dan lain-lain, bahkan  gurulah yang akan menjadikan adanya ahli-ahli puisi, novel, cerpen, menari, bernyanyi, menguasai berbagai bahasa, kesehatan dan yang lainnya.

Dewi yang sering dibully tetap bangkit tidak menjadi anak atau seorang yang pemurung

Salam Sayang selalu untuk Guru-guru ku tercinta

TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun