Tahukah kamu, apa itu proxy war atau perang proxy?
Proxy war adalah istilah yang mulai populer semenjak berakhirnya perang dunia kedua dan dimulainya perang dingin. Secara bahasa, proxy didefinisikan sebagai wakil atau kaki tangan.Â
Jadi, dapat kita artikan bahwa proxy war merupakan peperangan yang dilakukan tidak secara langsung, akan tetapi dengan melibatkan 'kaki tangan' atau perwakilan dari pihak-pihak yang sedang berseteru.
Layaknya perang pada umumnya, proxy war merupakan sebuah bentuk intervensi militer, suatu usaha untuk mempengaruhi urusan negara lain melalui ancaman maupun kekerasan.Â
Perbedaannya adalah proxy war dilakukan oleh aktor negara dengan menggunakan aktor lokal di negara target yang pada umumnya adalah indigenous group -- istilah untuk penduduk asli yang telah menempati sebuah wilayah -- guna menghindari penggunaan kekuatan militer miliknya sendiri untuk terlibat dalam pertempuran.
Negara yang menggunakan proxy sebagai perwakilannya dalam sebuah perang dikenal dengan istilah negara sponsor. Relasi kekuatan antara kelompok yang menjadi proxy dengan sponsornya lazimnya bersifat asimetris, di mana negara sponsor biasanya lebih kuat secara militer dan ekonomi dibandingkan dengan proxy-nya dan memiliki status yang lebih tinggi dalam sistem internasional.Â
Hubungan yang bersifat hierarkis ini menyebabkan proxy cenderung menundukkan kepentingannya terhadap kepentingan negara sponsor karena ketidakmampuannya untuk bertindak sendiri. Meskipun demikian, hal tersebut tidak serta merta diartikan bahwa proxy bertindak sepenuhnya untuk memenuhi kepentingan negara sponsor.
Proxy bisa saja mampu untuk mengejar kepentingannya tanpa dukungan dari negara sponsor. Hanya saja terkadang proxy ingin mengambil keuntungan dari bantuan material yang diberikan oleh negara sponsor. Terlebih lagi apabila kepentingan negara sponsor sejalan dengan kepentingan yang hendak diraihnya.
Setidaknya ada lima alasan yang mendorong sebuah negara untuk menggunakan proxy dalam mengejar kepentingannya di negara lain. Pertama, tidak adanya kepentingan vital yang dipertaruhkan untuk membenarkan intervensi militer secara langsung. Kedua, risiko dari intervensi militer secara langsung dianggap terlalu tinggi.Â
Ketiga, dengan menggunakan proxy, krisis dapat ditangani dengan lebih baik untuk menghindari intervensi militer. Keempat, tidak adanya legitimasi eksternal maupun internal untuk melakukan intervensi militer. Kelima, proxy menawarkan kemungkinan untuk mencapai banyak tujuan serta memiliki risiko ekonomi dan politik yang cenderung kecil.
Salah satu kelebihan atau keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan proxy adalah keterlibatan sebuah negara dalam peperangan sukar untuk dideteksi karena biasanya pemberian bantuan terhadap proxy dilakukan secara diam-diam sehingga sulit untuk memperoleh bukti-bukti yang dapat diverifikasi bahwa ada hubungan keterlibatan pihak eksternal dalam sebuah konflik.