Semakin masuk ke dalam, saya semakin takjub karena adanya ruang kosong yang terdiri banyak pintu masuk lainnya. Seolah berdiri dalam sebuah teater terbuka. Dari berbagai pintu masuk ini, saya dapat menyaksikan bangunan lain yang merupakan bagian dari masjid.
Â
Sesuai dengan namanya yaitu Masjid Nuruosmaniye yang berarti "Cahaya Osman", ketika saya masuk ke masjid langsung terlihat cahaya dari berbagai sudut. Jendela dengan hiasan kaligrafi terlihat di berbagai sudut atas dan memberikan kesan terang pada masjid.
Kesan megah langsung terlihat pula saat memasuki masjid. Masjid terlihat sangat luas dan interior dengan gaya Baroque Ottoman membuat suasana masjid menjadi indah dan syahdu. Pada dinding masjid terdapat berbagai kaligrafi Al-Quran yang ditulis sangat cantik.
Beberapa kali saya menyebut kata "Subhanallah" ketika berada di dalam masjid untuk mengungkapkan betapa indahnya masjid ini. Saya merasa sangat beruntung dapat shalat di masjid yang indah ini.
Â
Sedangkan di pinggirnya terdapat banyak jendela kecil yang memungkinkan cahaya masuk secara alami. Tempat yang sangat tepat untuk memanjatkan doa kepada sang pencipta.
Pada saat saya berkunjung, tampak seorang pria sedang berdoa dalam mihrab. Tidak lupa pula ia melantunkan bacaan Al-Quran sebelum berdoa.
Mendengar suara merdunya melantunkan ayat suci Al-Quran, membuat hati saya bergetar. Begitu syahdu. Masjid sebagai rumah Allah sangat terasa di sini.
Sayangnya mihrab ini hanya bisa digunakan oleh jamaah pria, sehingga saya hanya bisa berdoa di tempat yang disediakan khusus untuk jamaah wanita. Tapi tidak apa-apa, bagi saya seluruh masjid adalah tempat suci untuk mengucapkan doa.
Â
Di sebelah kanan mihrab terdapat mimbar yang digunakan oleh imam pada saat berceramah. Warna mimbar senada dengan dinding masjid yang berwarna abu-abu dan tepat di atas mimbar terdapat kubah kecil yang cantik berwarna kuning keemasan. Dan tepat di tengah masjid, lampu besar dengan ornamen yang megah menjuntai dengan elegan ke arah bawah.