(Tema : Berbagai Isu Sosial Kemasyarakatan)
Â
Â
Disusun oleh :Â
Â
Raras Tiara FigiÂ
(NIM 231011201839)
Program Studi S1-Akuntansi
Â
Â
Â
Â
Pendidikan adalah Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik. Para ahli juga memberikan beragam pendapat mengenai pengertian ilmu pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah proses untuk membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, mampu mengembangkan spiritualnya. Pendidikan tanpa guru, ibarat ruangan tanpa cahaya.
Guru memiliki peran yang sangat strategis bagi dunia pendidikan, karena dari semua komponen pendidikan yang ada seperti kurikulum, sarana prasarana, metode pembelajaran, guru, siswa, orang tua, dan lingkungan, yang paling menentukan adalah guru. Guru memiliki kedudukan yang sangat mulia, dari merekalah tercipta generasi emas Indonesia. Tantangan pendidikan berkualitas, mengharuskan guru untuk lebih kreatif, inovatif, dan inspiratif dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang bermutu untuk menyongsong generasi emas Indonesia Tahun 2045.
Guru menjadi kunci utama keberhasilan sumber daya manusia yang tidak hanya produktif tetapi juga unggul dan religious. Target yang dicanangkan pemerintah berupa munculnya generasi emas Indonesia dalam sepuluh atau dua puluh tahun kedepan yaitu dengan meluaskan kesempatan akses pendidikan lebih tinggidicanangkan pemerintah berupa munculnya generasi emas Indonesia dalam sepuluh atau dua puluh tahun kedepan yaitu dengan meluaskan kesempatan akses pendidikan lebih tinggi.
Selain itu, dengan meningkatkan kualitas pendidikan sejalan dengan upaya meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. Untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045, penting bagi dunia pendidikan melakukan perubahan pola pikir. Pendidikan tidak sekadar dimaknai dengan transferak ademik (keilmuan) saja, melainkan dilengkapi dengan karakter.
Keseimbangan akademik dan karakter inilah yang perlu disiapkan sejak sekarang. Pemerintah selalu menuntut guru untuk bisa lebih kreatif, inovatif dan inspiratif dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang bermutu untuk menyongsong generasi emas Indonesia. Jika memang guru menjadi kunci utama, seharusnya pemerintah meletakkan kekuasaan penuh terhadap guru untuk menyusun kurikulum serta mengevaluasi.
Aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Ukuran keterjangkauan atau aksesibilitas meliputi kemudahan waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antar tempat-tempat atau Kawasan. Ketimpangan Pendidikan adalah perbedaan akses dan kualitas pendidikan yang diterima oleh individu atau kelompok masyarakat tertentu. Ketimpangan ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perbedaan ekonomi, geografis, sosial budaya, dan gender.
Ketingmpangan Pendidikan merupakan kondisi ketidakmerataan lulusan Pendidikan dari penduduk di sutu daerah. Kesenjangan pendidikan mengacu pada perbedaan dalam akses, kualitas, dan hasil pendidikan antara individu atau kelompok. Kesenjangan pendidikan dapat menghambat mobilitas sosial dan peluang pekerjaan, serta memengaruhi kesetar.
Di Indonesia, masih terdapat perbedaan aksesibilitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Sekolah-sekolah di daerah perkotaan biasanya memiliki lebih banyak fasilitas pendidikan, guru yang berkualitas, serta akses terhadap teknologi dan sumber daya pendidikan yang memadai. Sementara itu, di pedesaan, terutama di wilayah terpencil, infrastruktur pendidikan seringkali terbatas, guru yang terlatih jarang tersedia, dan akses terhadap teknologi pendidikan sering kali terbatas. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Selain itu, ketimpangan akses pendidikan juga terjadi antara kelompok sosial ekonomi yang berbeda. Anak-anak dari keluarga miskin sering mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan yang berkualitas. Mereka mungkin tidak mampu membeli buku pelajaran, seragam sekolah, atau bahkan membayar biaya sekolah. Ketimpangan ini memperburuk siklus kemiskinan dan menghambat mobilitas sosial.
Tantangan untuk mengatasi ketimpangan akses pendidikan ini sangat kompleks dan memerlukan langkah-langkah yang terintegrasi dan berkelanjutan. Beberapa solusi yang dapat diimplementasikan adalah sebagai berikut: Meningkatkan infrastruktur Pendidikan. Pemerintah perlu berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur pendidikan di daerah pedesaan dan terpencil. Sekolah-sekolah yang memadai, ruang kelas yang memadai, dan akses ke sumber daya pendidikan seperti perpustakaan dan laboratorium akan membantu meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak di daerah tersebut.
Dalam hal ini pemerintah melakukan kebijakan dan perluasan akses pendidikan diarahkan melalui program diantaranya: penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, pembangunan unit sekolah maupun ruang kelas baru laboratorium ataupun perpustakaan yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan mutu pendidikan, pemerintah juga harus merekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendudkung program wajib belajar 9 tahun, pengembangan pendidikan kesetaraan pada anak usia sekolah melalui paket a, paket b, dan paket c, pengembangan pendidikan keaksaraan fungsional guna menurunkan penduduk buta warna, serta membangun insfratuktur jalan-jalan yang akan dilalui oleh siswa atau masyarakat umum.
Perluasan akses pendidikan meupakan satu dari empat skala prioritas yang telah ditetapkan pemerintah melalui kemendikbud serta menjadi arah pembahasan RNPK 2018. Pemerintah juga telah membuka akses pendidikan di 122 kabupaten atau kota yang masuk ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal melalui pembangunan insfratuktur fasilitas belajar, selain itu juga mendistribusikan guru di wilayah 3T sebagai program maju bersama mencerdaskan indonesia program ini meliputi program pendidikan profesi guru trintegrasi dengan kewenangan tambahan, dan terbukanya perpustakaan untuk umum.
Dapat disimpulkan bahwa pemerataan akses pendidikan khususnya di daerah 3T merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Proses pemerataan pendidikan ini tentunya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah atau negara, proses pemerataan akses pendidikan ini harus dilakukan secara komperhensif oleh semua pihak yang ada di dalam bangsa indonesia. Pemerataan akses pendidikan tidak akan berhasil tanpa adanya kerja sama yang baik antara berbagi pihak termasuk juga kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat nya itu sendiri. Sehingga apabila pemerataan akses pendidikan ini dapat tercapai akan menjadi kekuatan modal pembangunan bangsa indonesia ke depan. Apalagi bonus demografi yang sudah menunggu di depan mata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI