Mohon tunggu...
Raras figi
Raras figi Mohon Tunggu... Akuntan - karyawan

KETIDAKSETARAAN AKSEBILITAS TERHADAP PENDIDIKAN YANG ADA DI INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketidaksetaraan Aksebilitas terhadap Pendidikan yang Ada di Indonesia

3 Mei 2024   11:25 Diperbarui: 3 Mei 2024   11:32 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pendidikan adalah Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik. Para ahli juga memberikan beragam pendapat mengenai pengertian ilmu pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah proses untuk membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, mampu mengembangkan spiritualnya. Pendidikan tanpa guru, ibarat ruangan tanpa cahaya.

Guru memiliki peran yang sangat strategis bagi dunia pendidikan, karena dari semua komponen pendidikan yang ada seperti kurikulum, sarana prasarana, metode pembelajaran, guru, siswa, orang tua, dan lingkungan, yang paling menentukan adalah guru. Guru memiliki kedudukan yang sangat mulia, dari merekalah tercipta generasi emas Indonesia. Tantangan pendidikan berkualitas, mengharuskan guru untuk lebih kreatif, inovatif, dan inspiratif dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang bermutu untuk menyongsong generasi emas Indonesia Tahun 2045.

Guru menjadi kunci utama keberhasilan sumber daya manusia yang tidak hanya produktif tetapi juga unggul dan religious. Target yang dicanangkan pemerintah berupa munculnya generasi emas Indonesia dalam sepuluh atau dua puluh tahun kedepan yaitu dengan meluaskan kesempatan akses pendidikan lebih tinggidicanangkan pemerintah berupa munculnya generasi emas Indonesia dalam sepuluh atau dua puluh tahun kedepan yaitu dengan meluaskan kesempatan akses pendidikan lebih tinggi.

Selain itu, dengan meningkatkan kualitas pendidikan sejalan dengan upaya meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. Untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045, penting bagi dunia pendidikan melakukan perubahan pola pikir. Pendidikan tidak sekadar dimaknai dengan transferak ademik (keilmuan) saja, melainkan dilengkapi dengan karakter.

Keseimbangan akademik dan karakter inilah yang perlu disiapkan sejak sekarang. Pemerintah selalu menuntut guru untuk bisa lebih kreatif, inovatif dan inspiratif dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang bermutu untuk menyongsong generasi emas Indonesia. Jika memang guru menjadi kunci utama, seharusnya pemerintah meletakkan kekuasaan penuh terhadap guru untuk menyusun kurikulum serta mengevaluasi.

Aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Ukuran keterjangkauan atau aksesibilitas meliputi kemudahan waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antar tempat-tempat atau Kawasan. Ketimpangan Pendidikan adalah perbedaan akses dan kualitas pendidikan yang diterima oleh individu atau kelompok masyarakat tertentu. Ketimpangan ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perbedaan ekonomi, geografis, sosial budaya, dan gender.

Ketingmpangan Pendidikan merupakan kondisi ketidakmerataan lulusan Pendidikan dari penduduk di sutu daerah. Kesenjangan pendidikan mengacu pada perbedaan dalam akses, kualitas, dan hasil pendidikan antara individu atau kelompok. Kesenjangan pendidikan dapat menghambat mobilitas sosial dan peluang pekerjaan, serta memengaruhi kesetar.

Di Indonesia, masih terdapat perbedaan aksesibilitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Sekolah-sekolah di daerah perkotaan biasanya memiliki lebih banyak fasilitas pendidikan, guru yang berkualitas, serta akses terhadap teknologi dan sumber daya pendidikan yang memadai. Sementara itu, di pedesaan, terutama di wilayah terpencil, infrastruktur pendidikan seringkali terbatas, guru yang terlatih jarang tersedia, dan akses terhadap teknologi pendidikan sering kali terbatas. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Selain itu, ketimpangan akses pendidikan juga terjadi antara kelompok sosial ekonomi yang berbeda. Anak-anak dari keluarga miskin sering mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan yang berkualitas. Mereka mungkin tidak mampu membeli buku pelajaran, seragam sekolah, atau bahkan membayar biaya sekolah. Ketimpangan ini memperburuk siklus kemiskinan dan menghambat mobilitas sosial.

Tantangan untuk mengatasi ketimpangan akses pendidikan ini sangat kompleks dan memerlukan langkah-langkah yang terintegrasi dan berkelanjutan. Beberapa solusi yang dapat diimplementasikan adalah sebagai berikut: Meningkatkan infrastruktur Pendidikan. Pemerintah perlu berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur pendidikan di daerah pedesaan dan terpencil. Sekolah-sekolah yang memadai, ruang kelas yang memadai, dan akses ke sumber daya pendidikan seperti perpustakaan dan laboratorium akan membantu meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak di daerah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun