Ramadan, waktunya memperbanyak ibadah. Baik itu ibadah wajib maupun sunah. Tahu kan, kalau di bulan penuh berkah ini pahala ibadah dilipatgandakan.Â
Ya, selagi ada kesempatan kenapa tidak. Ibarat kata lagi ada diskon besar, pasti pada "ngejer" kan ? He he heÂ
Apalagi, kalau Ramadhan, jam kerja untuk yang kerja kantoran sedikit lebih longgar. Waktu istirahat siang lebih lama. Boleh dong, dimanfaatkan untuk salat di masjid-masjid yg agak jauh dari kantor. "Ngejer" pahala sembari nambah pengetahuan.Â
Kata ustadz-pernah dalam satu kajian-salat wajib (zuhur, asyar, magrib, isya, subuh) itu mesti diawal waktu, dimana azan dikumandangkan dan berjamaah.Â
Diawal waktu maksudnya, begitu masuk waktu salat yang ditandai dengan azan berkumandang harus segera salat. Dimana azan dikumandangkan, salat harus dilaksanakan di masjid, musholah atau langgar. Berjamaah, tidak dengan sendiri-sendiri terutama bagi laki-laki.
Nah, kalau mau salat di masjid, apa saja pertimbangan dalam memilih masjid? Jarak, fasilitas masjid, atau historinya. He he he he ribet ya ?Â
Mungkin tidak kalau waktu salat masih lama. Jika sudah masuk waktu salat, tentunya harus ke masjid terdekat agar tidak tertinggal.Â
Untuk Kota Palembang ada banyak masjid, pemerintah kotanya menaruh perhatian khusus soal ini. Saat ini mungkin sudah lebih dari 1000 masjid berdiri.Â
- Masjid Agung (Sultan Mahmud Badaruddin) Palembang
- Masjid Kiai Muara Ogan (Ki Marogan)
- Masjid SuroÂ
- Masjid Lawang Kidul
- Masjid Sungai Lumpur (masih banyak lagi)
Masjid Modern, diantaranya :Â
- Masjid TaqwaÂ
- Masjid Ceng Ho
- Masjid Atiq
- Masjid Al Aqobah 1
- Masjid Ar Ri'yah
Masjid dalam kategori historis, memang lebih etnik dan biasanya didirikan ustadz atau kiai ternama. Misalnya, Masjid Ki Marogan yang terletak di Jl Ki Marogan, Kertapati, Palembang.Â
Masjid ini berada muara Sungai Ogan, Sungai Musi. Didirikan oleh kiai terkenal yang lebih kondang dengan sebutan Ki Marogan.Â
Ki Marogan juga mendirikan Masjid Lawang Kidul, yang juga berada dipinggiran Sungai Musi. Tepatnya kawasan  5 Ilir, Ilir Timur 2 Palembang.Â
Masjid-masjid tua, yang memiliki histori panjang biasanya minus dari sisi fasilitas seperti tempat wudu, kamar mandi dan air bersih.Â
Sementara masjid dalam kelompok modern lebih unggul dalam fasilitas. Tempat wudu lebih banyak kran air, lebih luas, lebih bersih dan air selalu tersedia.Â
Misalnya masjid Abi Hasan yg berlokasi di Jl MP Mangkunegara, Kenten. Disini, tersedia area parkir, tempat wudu dan kamar mandi yang selalu dijaga kebersihannya.Â
Tak heran kalau masjid ini selalu ramai jemaahnya. Terutama pada salat wajib, zuhur, asyar, magrib, isya, dan subuh. Lokasinya juga berada dipinggir jalan, jadi lebih mudah dijangkau.Â
Nah, apa yang jadi pertimbangan memilih masjid untuk salat? He he he, apa pun itu sah-sah saja. Yang pasti setiap umat muslim yang memenuhi syarat, yakni muslim, baligh, berakal sehat, harus melaksanakan salat.
Selain itu, kalau selesai salat jangan lupa untuk menyisihkan isi kocek mengisi kotak amal, infak dan sedekah yang tersedia. Walaupun sedikit tak mengapa asal ikhlas.
Apalagi di bulan Ramadhan ini adalah waktu yang sangan baik untuk beribadah dan beramal. Amalan sekecil apa pun akan bernilai ibadah kalau didasari dengan ke ikhlasan. Â
Hitung-hitung sebagai kontribusi atas kenyamanan yang sudah didapat. He he heÂ
#SelamatMenjalankanIbadahSaum
#SalamKompal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H